Kibarkan Merah Putih Bawah Laut di Bali, Kemendikbudristek Lestarikan Pemajuan Kebudayaan

Pengibaran bendera merah putih bawah laut di Tulamben, Bali.
Sumber :
  • VIVA/Maha Liarosh (Bali)

BALI – Untuk mengingatkan kembali sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia dan pemajuan kebudayaan serta situs bawah laut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, Direktorat Jenderal Kebudayaan bersama satuan Brimob Polda Bali melaksanakan Upacara pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut. 

Acara berlangsung di dua lokasi yang saling terintegrasi, yaitu  di darat, di Puri Madha Dive Resort, dan di bawah air, di area karamnya kapal USAT Liberty, perairan Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, pada Kamis, 17 Agustus 2023. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan pentingnya kegiatan dilaksanakan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat, khususnya generasi muda dan para penyelam pentingnya menjaga ekosistem cagar budaya dibawah laut. 

"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya perlindungan untuk melestarikan budaya di bawah laut. Karena situs atau cagar budaya tidak hanya di darat, tapi banyak juga situs dan cagar budaya dibawah laut," kata Ahmad Mahendra. 

Menurutnya, di perairan Indonesia, terdeteksi 462 titik warisan budaya bawah air berupa kapal, pesawat, keramik, senjata, dan aneka peninggalan bersejarah lain.

"Dari jumlah itu, baru 145 titik yang berhasil disurvei Dirjen Kemendikbudristek, dan hanya sedikit tinggalan arkeologi yang mendapatkan penanganan," jelasnya.

Dikatakan Ahmad, Kendala yang dihadapi oleh para arkeolog yang bergelut di bawah air antara lain kekurangan tenaga ahli, adanya pemburu harta karun, biaya yang mahal, kurangnya pengetahuan, serta adanya aktivitas mikro dan makroorganisme yang mengancam keberadaan Cagar Budaya.

Kegiatan ini juga untuk mengingatkan tempat bersejarah dan momen bagi penyelam dalam menjaga kebudayaan dibawah laut Indonesia

"Utamanya bagaimana cara melestarikan situs bawah air. Ke depan kita Dirjen Kebudayaan akan membuat kegiatan seluruh Indonesia, harapannya cagar dan situs budaya bahwa laut  kita jadi destinasi sehingga terjaga keamanannya," imbuhnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, kegiatan tersebut sebagai momentum untuk melihat bagian sejarah dan budaya yang harus kita lestarikan, salah satunya peninggalan di Bawah Air.

"Kegiatan ini untuk mengingatkan kita semua bagaimana sejarah dan budaya ditanah air patut kita lestarikan. Apalagi kurangnya optimal pemajuan budaya dibawah laut," kata Hilmar Farid.

Menurutnya hingga saat ini belum optimal dalam melakukan pemajuan kebudayaan dari bawah air. Karena itu Dirjen Kebudayaan akan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengajak para penyelam professional mengenal, memahami dan ikut melestarikan Cagar Budaya Bawah Air.

"Jadi kami undang para komunitas selam, sekali lagi mudah-mudahan kita dapat bekerja sama dengan semua pihak untuk mengelola warisan budaya bawah air,” kata Hilmar

Lanjut Hilmar,  upaya untuk mengenalkan tinggalan cagar budaya bawah air sangatlah penting karena kelangsungan cagar budaya bawah air di masa mendatang menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat.

Seperti kita ketahui bahwa upacara pengibaran Bendera Merah Putih di bawah air dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia Ke -78 yang di laksanakan di Tulamben, dengan Komandan Satuan Brimob Polda Bali Kombespol Firdaus Wulanto S.I.K yang akan bertindak sebagai inspektur upacara di bawah air.

Melibatkan 48 penyelam yang terbagi menjadi 3 barisan. 17-8-23 melambangkan 17 Agustus 2023.

Pengibaran bendera merah putih bawah laut di Tulamben, Bali.

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh (Bali)

Peserta upacara bawah air diikuti oleh kolaborasi antar satuan Brimob Polda Bali bersama 17 komunitas penyelam pemerhati tinggalan budaya bawah air perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia.

17 Komunitas penyelam itu antara lain, Celebes Dive, Komunitas Sea Soldier, Sentra Selam Jogja, Komunitas Selam Gorontalo, Ghapura Dive Raja Ampat, Manado Freediving, Arkeologi Bawah Air HIMA Universitas Gadjah Mada, PB POSSI Bidang Arkeologi Bawah Air, Emas Diving Club (EDC), Rafflesia Bengkulu Diving Centre, Kelompok Penyelam Arkeologi (KOMPAK) Gwen Dive Belitung, Polairud Polda Jambi, Komunitas Selam di Bangka, dan Komunitas Selam di Belitung serta Komunitas Selam Adespin.

Area upacara bawah laut terletak pada kedalaman 6 meter tepat di depan situs kapal USAT Liberty. Tiang bendera setinggi 17 meter (menyimbolkan tanggal 17), dibuat dengan proporsi 6 meter di bawah laut dan 11 meter di atas permukaan laut. Rangkaian teknis ini menggambarkan semangat mengharumkan nama bangsa dari dasar laut hingga ke angkasa.