Kisah Nurul, Petani Perempuan yang Berjuang Demi Kesehatan dan Pendidikan Anak

Nurul, petani asal Serang, Banten (kiri).
Sumber :
  • Bayer.

BANTEN – Kesehatan menjadi hal yang penting bagi setiap orang, tidak terkecuali bagi Nurul, seorang petani perempuan di Serang, Banten. 

Nurul memiliki pengalaman pahit ketika hamil anak pertamanya. Ia mengalami Pre-Eklamsi Berat (PEB), yang menyebabkan racun menjalar di tubuhnya sehingga mengancam nyawa diri dan janin di dalam kandungan. Namun dengan serangkaian perawatan dokter, dua nyawa tersebut berhasil diselamatkan. Yuk, scroll untuk tahu cerita lengkapnya.

Pengalaman yang melingkupinya dan anaknya itu membuka mata Nurul akan pentingnya menjaga kesehatan dan menjadikannya sebagai prioritas utama bagi diri dan keluarganya. Ia menyadari bahwa dengan kesehatan yang baik, anak-anaknya dapat tumbuh dengan baik dan memiliki masa depan yang cerah. 

“Saya sangat berterima kasih untuk dokter terutama dokter yang menolong saya karena sudah menyelamatkan dua nyawa, (yaitu) nyawa saya dan nyawa bayi saya," ujar Nurul dalam konferensi pers Bayer Science for Better di Jakarta, belum lama ini. 

"Setelah kejadian itu, saya merasa terinspirasi menjadikan anak saya dokter. Untungnya, si anak ini sekarang lebih cenderung sukanya main gak jauh dari dokter-dokteran," sambungnya. 

Dorongan untuk memastikan anaknya tumbuh dengan baik dan memiliki pendidikan yang tinggi membuat Nurul berjuang dengan gigih. Namun, dalam perjalanannya, Nurul menghadapi tantangan besar, seperti minimnya sumber daya manusia di sektor pertanian dan kurangnya adopsi teknologi pertanian modern di daerahnya. 

Nurul menyadari bahwa untuk mencapai tujuannya, ia perlu mencari cara untuk membantu meningkatkan hasil panennya dan memperluas sumber penghasilan. Dalam upaya menghadirkan perubahan yang lebih baik, Nurul berusaha mempelajari inovasi teknologi dan ekosistem bisnis dalam pertanian. 

Nurul pertama kali mengenal inovasi teknologi dalam membantunya bertani melalui program yang diinisiasi Bayer, yaitu Bayer untuk Indonesia (BISA). Nurul menjadi salah satu petani binaan dalam program BISA yang telah diinisiasi sejak 2020 dan telah memberikan manfaat kepada sekitar 850 ribu petani di seluruh Indonesia.

Seperti diketahui, sektor kesehatan memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan masyarakat yang berkualitas. Inilah mengapa, penerapan sains dan teknologi di industri kesehatan menjadi sebuah keniscayaan.

Ilustrasi petani.

Photo :
  • VIVA/Diki Hidayat

Dr. Darrell Fernando, SpOG, MRCOG, MM, MARS, FICS, seorang dokter di bidang obstetri dan ginekolog mengungkapkan bahwa inovasi berbasis sains dan teknologi memiliki dampak positif yang besar terhadap kesehatan masyarakat, terutama dalam perawatan kesehatan perempuan dan mempromosikan kesehatan keluarga.

"Dengan terus mengembangkan sains dan teknologi, bukan hanya lebih banyak permasalahan kesehatan yang akan terjawab, kualitas kesehatan masyarakat secara luas pun dapat terus ditingkatkan. Karena tujuan utamanya adalah untuk pelayanan dan kesehatan pasien (patient safety and patient centered care)," ungkap Dr. Darrell.

Secara global pada tahun 2022, Bayer mengeluarkan biaya R&D sebesar 6,5 miliar Euro atau Rp106 triliun dan mempekerjakan 16.200 ilmuwan di seluruh dunia. Laksmi Prasvita, Head of Communication, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia, percaya bahwa sains dan teknologi memainkan peran penting dalam menjawab berbagai tantangan kehidupan. 

"Karenanya secara konsisten kami mendedikasikan sumber daya untuk sains. Semua ini kami lakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Inilah mengapa, kami ingin menyebarluaskan semangat #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi kepada lebih banyak orang, sebagai pengejawantahan dari misi global kami #ScienceforBetter," katanya.