Kenali 9 Tanda Kekerasan Ini dari Pasanganmu, Banyak yang Gak Sadar Udah Jadi Korban
- Pixabay
JAKARTA – Berdasarkan data Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan 2023, kekerasan dalam hubungan dengan pasangan mendominasi pengaduan ke Komnas Perempuan di kategori ranah personal.
Sebanyak 713 kasus kekerasan dilakukan oleh mantan pacar, 622 kasus kekerasan terhadap istri dan 422 kasus kekerasan dalam pacaran. Yuk, scroll untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Salah satu faktor mengapa fenomena ini terus terjadi karena adanya mispersepsi dalam masyarakat tentang hubungan dengan pasangan yang sehat dan seringkali kekerasan ini dinormalisasi sebagai bentuk ekspresi cinta.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 3 perempuan mengalami kekerasan dalam hubungan dengan pasangan selama hidupnya.
Kekerasan dalam hubungan dengan pasangan merupakan salah satu masalah sosial utama yang dapat terjadi dalam berbagai bentuk seperti kekerasan fisik, seksual, emosional, finansial, hingga pengendalian perilaku oleh pasangan.
"Hal tersebut dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki, dengan prevalensi terbesar terjadi pada generasi muda berusia 16 hingga 24 tahun," jelas Executive Director Yayasan Pulih, Yosephine Dian Indraswari, saat peluncuran program 'Abuse Not Love' dari Yves Saint Laurent (YSL) Beauty Indonesia, di kawasan SCBD, Jakarta, belum lama ini.
Berikut 9 tanda kekerasan dalam hubungan dengan pasangan, yang seringkali tidak disadari.
1. (Ignoring) Mengabaikan, keberadaan pasangannya saat sedang marah.
2. (Blackmailing) Mengancam, jika pasangan menolak melakukan sesuatu
3. (Humiliation) Meremehkan, sehingga menjatuhkan harga diri kita.
4. (Manipulation) Memanipulasi, sehingga membuat kita melakukan atau mengatakan sesuatu.
5. (Jealousy) Mencemburui, atas segala hal yang kita lakukan.
6. (Control) Mengontrol, ke mana kita harus pergi atau bagaimana penampilan kita.
7. (Intrusion) Mengintrusi, seperti melacak keberadaan kita tanpa persetujuan.
8. (Isolation) Mengisolasi, atau memisahkan kita dari teman dan keluarga.
9. (Intimidation) Mengintimidasi, seperti menanamkan rasa takut.
Nah, bagi kamu yang merasa menjadi korban kekerasan, program Abuse is Not Love bisa jadi salah satu solusi untuk berkonsultasi. Program ini akan memberikan pelatihan dengan memperkenalkan 9 tanda kekerasan di atas, dalam hubungan dengan pasangan untuk membantu kamu memahami hubungan yang sehat.
Erlangga Satrio, Brand General Manager YSL Beauty Indonesia, menjelaskan, program ini menyediakan pelatihan dan konseling.
"Dengan mengikuti pelatihan ini, publik dapat memahami arti L.O.V.E; Learn the signs of abusive behavior, memahami 9 tanda-tanda kekerasan dalam hubungan dengan pasangan dengan metode pelatihan yang relevan sehingga mudah dipahami oleh generasi muda," kata dia dalam kesempatan yang sama.
"Offer support to those experiencing abuse, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan; Vigilantly take action to end abuse, memahami bagaimana mengambil bagian untuk mengakhiri kekerasan dalam hubungan; dan Expect better from relationship, mendorong dan menginspirasi pasangan kita agar mewujudkan hubungan yang sehat," imbuhnya.
Jika ingin bergabung dalam pelatihan ini bisa mendaftarkan diri di situs YSL Beauty. Sementara untuk konseling dengan Yayasan Pulih di (+62 811-8436-633). Pelatihan online melalui situs web juga dapat di akses di abuseisnotlove(dot)com.