Heboh Jemaah Haji Asal Makassar Dandan Ala Princess di Bandara Jeddah
- MCH 2023
JEDDAH – Kepulangan jemaah haji kelompok terbang UPG 3, Rabu, 5 Juli 2023 lalu menarik perhatian di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Bagaimana tidak, rata-rata jemaah yang tiba di bandara tersebut sebagian besar mengenakan busana hingga kerudung berlapis. Tak cuma itu, yang jadi sorotan sejumlah jemaah perempuan juga tampak cantik mengenakan busana mewah beserta aksesorisnya
berupa gelang dan kalung berlapis emas.
Rupanya sudah menjadi suatu tradisi untuk para jemaah haji asal Makassar ini mengenakan busana mewah saat hendak pulang ke Tanah Air. Salah seorang petugas TKH UPG 3, Hastiah Hamadong Lukman menjelaskan, bahwa tradisi ini merupakan tradisi khas suku Bugis.
"Tradisi ini artinya diwisuda sebagai haji. Rata-rata dari kami menggunakan pakaian adat masing-masing daerah," kata Hastiah.
Kebanyakan busana yang dikenakan jemaah perempuan adalah pakaian mewah layaknya hendak menghadiri acara pesta. Bahkan mengenakan kerudung juga penuh dengan hiasan manik-manik cantik. Tak sedikit pula jemaah ini mengenakan busana layaknya princess kerajaan.
"Kalau laki-lakinya pakai gamis dan surban. Kacamata hitam. Ini sudah jadi budaya, tiap pulang haji seperti ini."
Hastiah mengatakan, belum semua jemaah UPG 3 ini mengenakan busana mewahnya. Biasanya, para jemaah memilih untuk mengganti pakaiannya saat berada di atas pesawat. Dan setelah tiba di Tanah Air, umumnya mereka berdandan cantik untuk menyambut keluarga yang menjemput.
"Baju-bajunya ini khusus dibawa dari Indonesia. Khusus dipakai buat nanti tiba di embarkasi," kata Hastiah lagi.
Salah satu jemaah, Hasnah, usia 68 tahun saat tiba di Paviliun Bandara King Abdul Aziz Jeddah bahkan tampak sibuk dibantu petugas PPIH berdandan. Dia mengganti pakaiannya dan tampil dengan kerudung penuh hiasan manik-manik.
"Disiapkan cucu saya," kata nenek usia 68 tersebut, saat ditanya dimana ia membeli pakaian itu.
Mengenakan busana mewah yang disebut baju rampak ini untuk orang Makassar rupanya sekaligus sebagai tanda uncapan rasa syukur sudah berhaji. Tradisi itu disebut Sompa atau mahar.
"Khusus di masyarakat Bugis. Baju jahit sendiri, perhiasan emas dan kalung bersusun," ujar Hastiah sambil memperlihatkan fotonya mencoba baju rampa jemaah haji.
Sementara itu, tiga jemaah haji perempuan yang menggunakan gelang dan kalung bersusun, saat ditanya apakah perhiasan yang digunakannya emas asli atau bukan, mereka menjawab, bahwa perhiasan-perhiasan itu dibeli di Mekkah menggunakan uang Jokowi (rupiah) 100 ribuan. Mereka sengaja menggunakan aksesoris tersebut untuk nanti dibagi-bagikan sebagai oleh-oleh kepada sanak keluarga.
"Ini semua kita beli pakai uang Jokowi (rupiah), nanti dibagi-bagikan masing-masing dikasih dua," katanya sambil memperlihatkan gelang yang menutup lengannya.
Seperti diketahui, beberapa jemaah haji UPG 03 yang berasal dari Maros, Makassar, dan Sidrap mengaku membawa uang untuk biaya hidup dan membeli oleh-oleh di Tanah Suci rata-rata sebesar Rp20 juta. Tidak ada satupun dari mereka yang menukarkan uang rupiah itu dengan riyal. Mereka semua belanja dengan uang rupiah, yang disebut uang Jokowi, baik di Madinah maupun Mekkah.
"Semua terima uang Jokowi, lebih gampang tinggal kalikan saja 1 riyal 4 ribu. Kalau gak mau terima uang Jokowi, ya sudah tinggalkan saja, cari tempat belanja yang terima uang Jokowi," ujar jemaah asal Sidrap bernama Kartini.
Pemandangan heboh ini juga terlihat saat para jemaah mengganti pakaian dan berdandan di atas pesawat. Mereka yang tadinya malu-malu mengganti baju saat di bandara, di atas pesawat mereka tampak saling memperlihatkan penampilan mereka.
Adapun jemaah haji UPG 03 merupakan gabungan jemaah haji dari dari Makassar, Sidrap dan Kota Maros. Mereka berjumlah 393 orang. Tak ada jemaah yang meninggal selama pelaksanaan ibadah haji.