Pengangguran di Indonesia Capai 7,99 Juta, Pelatihan Skill Bisa Tingkatkan Daya Saing SDM
- U-Report
Jakarta – Pengangguran merupakan salah satu masalah yang dialami negara-negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Secara umum, terjadinya pengangguran merupakan akibat dari ketidakseimbangnya antara penawaran dan permintaan tenaga kerja baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Pengangguran merupakan dampak dari terbatasnya kesempatan kerja dan kurang sesuainya kualifikasi tenaga kerja dengan permintaan.
Tingkat pengangguran di Indonesia menjadi perhatian serius di tengah tantangan ekonomi dan dampak pandemi global. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada Februari 2023 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,99 juta orang.
Untuk menjawab kondisi ini, MPMX menghadirkan program “Life Skill Training Center” sebagai salah satu program unggulan CSR. Program berupa pelatihan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan khususnya untuk pilar pemberdayaan ekonomi, yang bertujuan untuk membantu peningkatan pengetahuan maupun keterampilan masyarakat yang bekerja di sektor non-profesional maupun yang belum memiliki pekerjaan, sehingga dengan bekal ilmu dan keterampilan yang diperoleh mampu meningkatkan daya saing mereka dan membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, atau bahkan memulai usaha sendiri.
Di tahun 2023 ini, MPMInsurance yang merupakan entitas anak dari MPMX mengambil bagian untuk menjawab isu sosial ini dengan menggelar program Life Skill Training Center (LSTC) MPMInsurance 2023 "Menjadi Agen Asuransi Profesional". MPMInsurance memberikan pelatihan dan pengembangan hard skill dan soft skill mengenai asuransi yang dibuka umum untuk kelompok masyarakat yang belum bekerja atau memiliki pekerjaan tetap untuk memiliki ilmu di bidang asuransi. Program ini dilaksanakan selama 3 hari, pada 5 hingga 7 Juni 2023 bertempat di Amaris Hotel Grogol.
Selama 3 hari ini, para peserta difasilitasi oleh pakar di industri asuransi seperti Andreas Freddy, salah satu guru asuransi terkemuka di Indonesia, dan karyawan-karyawan dari MPMInsurance yang turut memberikan ilmu dan gambaran bagaimana bekerja menjadi agen asuransi. Beberapa modul yang diberikan antara lain: Risiko Asuransi, Prinsip Asuransi, Hukum dan Regulasi Asuransi, Pasar Asuransi, dan Know Your Customer (KYC). Selain pembelajaran secara teori, peserta LSTC juga melakukan role play untuk menjual asuransi kepada calon nasabah.
Melalui proses seleksi yang sangat ketat, terpilih 20 peserta yang berhasil lolos untuk mengikuti pelatihan ini. Di akhir pelatihan, terpilih 7 peserta terbaik yang akan diikutsertakan oleh MPM Insurance untuk ujian sertifikasi asuransi di Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Peserta yang berhasil lolos ujian sertifikasi ini secara resmi akan menjadi agen asuransi lepas MPM Insurance.
“LSTC hadir sebagai komitmen kami dalam memberikan dampak positif bagi kehidupan, di mana kami senantiasa memperhatikan apa yang dapat kami lakukan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat yang kami sesuaikan dengan lini bisnis yang kami miliki. Kami menyadari pentingnya keterampilan yang dapat memberikan nilai plus.
Apalagi jika melihat perbandingan antara kebutuhan akan pekerjaan dan lapangan pekerjaan yang tidak sebanding, maka kami merasa penting mendukung masyarakat mempersiapkan diri bersaing di dunia kerja. Dengan adanya pelatihan ini, peserta akan mendapatkan keahlian baru yang membantu memberikan penghasilan, baik sebagai tambahan maupun sebagai pekerjaan utamanya,” ungkap Natalia Lusnita selaku GM Corporate Communication & Sustainability MPMX, dalam keterangan tertulis.
“Agen sangat berpengaruh dalam bisnis asuransi. Kesuksesan penjualan perusahaan asuransi salah satunya bergantung pada kinerja para agennya karena dari agenlah secara umum produk asuransi dapat sampai ke nasabah. Untuk itu, kami sangat mendukung program LSTC dengan membuka kesempatan bagi peserta terbaik yang lulus ujian sertifikasi agen dari AAUI akan kami jadikan agen lepas MPMInsurance. Kami sangat menantikan untuk bekerja sama dalam membawa produk dan mengembangkan MPMInsurance lebih luas lagi,” ungkap Riana Indryani selaku Head of HR MPMInsurance.