Mengenal Hari Tasyrik Saat Idul Adha, Ini Larangan dan Amalan yang Dianjurkan
- MCH 2022/Susanto
Jakarta – Dalam agama Islam, terdapat beberapa hari penting yang memiliki nilai keagamaan dan sejarah yang kaya. Salah satunya adalah Hari Tasyrik. Dalam artikel ini, kita akan menggali pengertian, asal-usul, larangan, dan amalan yang berkaitan dengan Hari Tasyrik.
1. Pengertian Hari Tasyrik
Hari Tasyrik adalah periode tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah dalam kalender Islam. Hari Tasyrik memiliki nilai penting dalam Islam karena berkaitan langsung dengan ibadah Haji di Mekah. Selama tiga hari ini, umat Muslim di seluruh dunia melakukan amalan-amalan tertentu.
2. Asal-Usul Hari Tasyrik
Asal-usul Hari Tasyrik dapat ditelusuri kembali ke zaman Nabi Muhammad SAW. Ketika itu, para sahabat yang sedang melaksanakan ibadah Haji di Mekah diwajibkan tinggal di Mina selama tiga hari setelah melontar Jumrah Aqabah, sebagai bagian dari rangkaian ibadah Haji. Ketiga hari ini kemudian dikenal sebagai Hari Tasyrik.
3. Larangan-larangan di Hari Tasyrik
Meskipun Hari Tasyrik memiliki nilai keagamaan yang tinggi, terdapat juga larangan-larangan yang perlu diperhatikan. Pada hari-hari ini, umat Muslim diharamkan untuk melakukan puasa. Hal ini karena tiga hari setelah Idul Adha adalah waktu untuk memanfaatkan daging hewan kurban bagi mereka yang melaksanakan ibadah tersebut.
Selain itu, ada larangan untuk mengambil bagian dari hewan kurban sebelum penyembelihan dilakukan. Hewan kurban sebaiknya disembelih setelah pelaksanaan Shalat Idul Adha, dan dagingnya dapat dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
4. Amalan di Hari Tasyrik
Hari Tasyrik juga merupakan waktu yang baik untuk melakukan amalan-amalan yang dianjurkan. Beberapa amalan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Tawaf Wada
Bagi mereka yang melaksanakan ibadah Haji, thawaf wada adalah tawaf terakhir yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekah. Ini adalah amalan yang sangat dianjurkan pada Hari Tasyrik.
b. Mabit di Mina
Mabit adalah tinggal atau bermalam di Mina selama tiga hari ini. Amalan ini berasal dari praktik Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya saat melaksanakan ibadah Haji.
c. Menyembelih Hewan Kurban
Bagi yang melaksanakan ibadah kurban, penting untuk memahami tata cara penyembelihan yang benar. Hewan kurban harus disembelih dengan nama Allah, dengan niat yang tulus dan ikhlas.
d. Sedekah dan Berbagi Daging Kurban
Hari Tasyrik juga menjadi momen untuk berbagi dengan sesama. Daging kurban dapat dibagikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.