Niat Ingin Mabuk-mabukan Hilangkan Stres, Pria Ini Malah Mati Suri di Pinggir Pantai
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Konten YouTube dokter forensik Stephanie Renni Anindita kini digemari publik. Konten-kontennya yang membahas soal kematian ini nampaknya disukai karena diambil dari cerita nyata yang ia alami karena profesinya.
Kali ini ia membahas soal mati suri. Bagaimana penjelasan mati suri dari sudut pandang medis? Yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Mati suri
Dokter Stephanie merupakan seorang dokter spesialis forensik yang akhir-akhir ini jadi pusat perhatian karena kontennya yang bikin merinding. Cerita dokter ini dibagikan di kanal YouTubenya Dokter Stephanie.
Ada satu kejadian penemuan mayat seorang laki-laki di salah satu objek wisata pantai. Laki-laki tersebut ditemukan pada waktu subuh di salah satu sudut tempat wisata yang sepi oleh warga yang kebetulan lewat di jalan tersebut.
Korban ditemukan dalam posisi terlentang dan di sekitar tubuhnya itu terdapat beberapa botol minuman keras. Setelah itu warga memanggil polisi dan polisi tersebut langsung datang ke TKP bersama dengan tim forensik. Dan waktu diperiksa korban dinyatakan telah mati di tempat.
Setelah itu kemudian korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dari permohonan keluarga. Saat itu keluarga menolak dilakukan otopsi karena pihak keluarga sudah mengetahui kronologinya dan menerima kenyataan tersebut. Pihak keluarga hanya ingin jasadnya dimandikan.
Ketika tim forensik mau melakukan pemeriksaan, salah satu anggotanya melihat bahwa dada korban sesekali masih bergerak.
“Saat tim forensik mau melakukan pemeriksaan, mereka kan melepaskan pakaian si korban ini. Salah satu anggota tim forensik itu menyadari ada yang aneh di tubuhnya si korban. Dia melihat kalau dadanya korban ini sesekali masih bergerak naik turun, seakan-akan korban masih bernafas. Tapi gerakannya itu pelan dan jarang sekali,” ujarnya, dikutip VIVA Jumat, 5 Mei 2023.
Ketika salah satu anggota forensik memeriksa nadi korban di bagian pergelangan tangannya, dia menemukan nadi korban masih berdenyut walaupun hanya sesekali dan sangat lemah. Dan saat itu memang korban masih dalam keadaan hidup.
Melihat korban yang tadinya dinyatakan meninggal itu, langsung di bawa ke IGD untuk mendapatkan perawatan medis karena denyut nadi korban masih berdenyut.
“Korban segera dipindahkan dari kamar jenazah ke IGD untuk dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan pertolongan medis,” pungkasnya.
Seiring perawatan di IGD, kondisi korban semakin lama semakin meningkat denyut jantungnya. Nafasnya juga semakin stabil dan perlahan-lahan korban tersebut sadar setelah tiga sampai empat jam perawatan di IGD. Korban akhirnya sadar dan bisa membuka mata.
Kondisi ini, kata dokter forensik, adalah mati suri, suatu keadaan di mana tanda-tanda vital seperti laju nadi, napas, negdrop ke tahap yang minimum. Sehingga tidak bisa terdeteksi dengan alat kedokteran sederhana.
Taubat setelah diberi kesempatan kedua
Pada kasus ini, kata dokter forensik Stephanie, waktu si korban ini bisa mulai bisa ditanyai oleh dokter dan juga oleh keluarganya, dia itu berkata dia memang ke pantai tujuannya untuk mabuk-mabukan yang mana memang dia terkenal sebagai orang yang sedang mabuk-mabukan.
Niatnya itu mengundang petaka buruk, yakni mati suri. Laki-laki ini saat mati suri seperti ditarik ke pasir hingga tak sadarkan diri.
“Dia pengen menghilangkan stress pada saat dia sedang minum-minum di pantai, tiba-tiba dia ngerasa tuh kayak ditarik ke bawah ke Pasir gitu,” cerita dokter Stephanie.
Lebih lanjut, ketika sadar dalam mimpi, ia melihat beberapa laki-laki lanjut usia namun wajahnya teduh. Pria yang mati suri ini kemudian diberi nasihat oleh pria yang ditemui saat mati suri.
“Dan waktu dia sadar lagi dia berada di satu tempat dan katanya dia melihat ada beberapa orang laki-laki yang sudah lanjut usia lah, tapi wajahnya mereka tuh teduh sekali dan mereka menasehati si laki-laki ini katanya kamu tuh jangan menyia-nyiakan hidup kamu,” pungkasnya.
“Nggak semua orang beruntung mendapatkan kesempatan kedua. Coba perbaiki hidup kamu. Nah setelah itu si laki-laki itu sadar, dia sudah ada di IGD,” imbuhnya.
Setelah kejadian itu, dari berita yang didengar dokter forensik itu, si laki-laki tersebut hidupnya jadi jauh lebih baik. Dia nggak lagi minum-minuman keras. Bahkan dia terlibat di banyak kegiatan amal.
Sekitar dua bulan setelah kejadian itu, dia akhirnya meninggal karena sakit. Bisa dikatakan jika pria tersebut meninggal dalam keadaan yang sangat baik, lebih baik daripada sebelum dia mengalami kejadian mati suri itu.