6 Alasan Bulu Kucing Sering Rontok, Pemiliknya Harus Waspada

Ilustrasi tingkah laku lucu kucing
Sumber :
  • petsnester.com

VIVA Lifestyle  – Bagi kamu yang memiliki peliharaan anabul atau kucing mungkin sering bertanya-tanya mengapa bulu kucing bisa rontok. Tidak perlu terlalu khawatir karena bulu kucing rontok tidak selalu menjadi hal yang serius atau berbahaya. Namun, kamu tetap harus sering memeriksa dan mewaspadai kucing peliharaanmu. Lantas, mengapa bulu kucing rontok? Dilansir dari Catster, berikut ini 6 alasan bulu kucing bisa rontok. 

1. Alergi atau berkutu

Kucing suka grooming

Photo :
  • Instagram @jessieandjosiesnuggles

Perlu diketahui bahwa kutu dapat menggigit dan mengiritasi kucing, tetapi beberapa kucing memiliki hipersensitivitas terhadap antigen di dalam air liur kutu. Sehingga kucing bisa alergi dan merasakan gatal jika ada kutu.  Nah, bulu kucing tidak rontok begitu saja, kucing bisa secara berlebihan menjilati kulit yang gatal sehingga mereka akan mencabut bulunya dan menjadi rontok.

Ilustrasi kucing sakit (jamuran)

Photo :
  • Pixabay/IgorShubin

Terkadang, kucing yang terlalu sering menjilati area tubuhnya bukan hanya karena mereka gatal, tetapi bisa juga karena jaringan di bawah kulitnya sakit. Seekor kucing dengan radang sendi, misalnya, mungkin terus-menerus menjilati sendi yang sakit karena nyeri yang sekaligus juga menjilati bulunya karena dirasa membantu meringankan ketidaknyamanan tersebut. Namun, bulu kucing bisa jadi rontok karena terus-terusan dijilat. 

Ilustrasi kucing (foto/pixabay))

Photo :
  • vstory

Infeksi memang bukan penyebab umum bulu kucing rontok seperti alergi, tetapi hal tersebut bisa terjadi. Kucing dengan kondisi menular seperti infeksi staph dan infeksi jamur seperti kurap dapat kehilangan bulu di area tubuh mereka yang terkena infeksi tersebut.

4. Gangguan Endokrin

Ilustrasi kucing berbulu putih atau kucing putih

Photo :
  • Pexels

Kucing yang bulunya sering rontok mungkin mengalami hipertiroidisme, tiroid terlalu aktif yang menyebabkan penurunan berat badan dan gejala lainnya. Di luar tiroid, jika kucing mengalami ketidakseimbangan hormon dan peningkatan kadar steroid dalam tubuh, folikel rambut bisa mati dan dengan kadar hormon yang tidak normal, rambut baru mungkin tidak akan tumbuh kembali.  Misalnya seperti penyakit Cushing, kelainan metabolisme yang menghasilkan terlalu banyak kortisol yang dapat menyebabkan alopecia pada kucing.

5. Efek Samping Obat

Ilustrasi kucing.

Photo :
  • U-Report

Bulu kucing yang rontok mungkin juga karena efek samping dari obat. Prednison transdermal menyebabkan alopesia dan keriting pada daun telinga. Biasanya, dokter hewan akan menyarankan untuk menghentikan pengobatan untuk memulihkan kondisi kucing.

6. Kanker

Ilustrasi kucing sakit (kudis)

Photo :
  • Pixabay/mochawalk

Terakhir, bisa juga karena kucing menderita kanker. Namun, untungnya kanker jarang menjadi penyebab bulu kucing rontok. Kemungkinan besar kerontokan bulu kucing bukanlah hal yang serius. Tetapi neoplasia - istilah untuk pertumbuhan abnormal yang disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak terkendali - dapat menyebabkan kerontokan bulu pada kucing. 

Kondisi serius lain yang terjadi akibat kanker adalah paraneoplastic alopecia, kerontokan rambut yang berhubungan dengan gatal dan kulit lembab. Namun, penyebab serius tersebut diketahui jarang terjadi.