5 Fakta Menarik Jim Thompson, Desainer yang Hilang Tak Pernah Ditemukan
- slipa-mag.com
VIVA Lifestyle – Jim Thompson awalnya seorang pengusaha dari Amerika Serikat. Namanya mulai populer karena merevitalisasi industri kain sutra di Thailand.
Ia merupakan putra dari seorang produsen tekstil yang kaya. Lahir pada tahun 1906, Thompson mengenyam pendidikan di Princeton University dan belajar arsitektur di University of Pennsylvania.
Usai bekerja sebagai arsitek di New York, Thompson menjabat sebagai perwira di Office of Strategic Services (OSS) selama Perang Dunia II di berbagai daerah dengan Bangkok sebagai destinasi akhirnya.
Thompson menjadi kolektor seni Thailand hingga membangun sebuah rumah di Bangkok — yang kini dialih fungsikan sebagai museum. Berikut 5 fakta tentang Jim Thompson yang dihimpun dari berbagai sumber.
Pernah gagal ujian
Selepas menimba ilmu arsitek, Thomson sempat ujian kualifikasi arsitek berlisensi sampai tiga kali di akhir tahun 1930-an. Ia bahkan sempat memohon kepada dewan kampus untuk mempertimbangkan nilainya tapi ditolak.
Kembali ke Thailand
Thompson menjabat sebagai perwira dengan daerah penugasan di Bangkok. Pada periode pascaperang di tahun 1947, ia kembali ke Thailand secara permanen dan menjadi tertarik dengan industri tenun sutra tua.
Berjualan sutra sampai ke New York
Melalui kontaknya yang berpengaruh di Amerika Serikat, ia mulai menjual sutra mewah di New York dan tempat lain. Usahanya semakin sukses hingga ia mendirikan perusahaan sutra miliknya pada tahun 1948.
Pernah jadi mata-mata
Sebelum terjun ke industri sutra, Thompson adalah seorang perwira militer yang bertugas sebagai mata-mata. Meskipun banyak dari aktivitasnya dengan CIA (Badan Intelijen Pusat) tidak diketahui, dikabarkan bahwa Thompson bekerja meredakan konflik di sepanjang perbatasan Thailand.
Hilang dan tidak ditemukan
Pada akhir Maret 1967, Thompson melakukan perjalanan di wilayah Dataran Tinggi Cameron di Malaysia dengan beberapa kenalannya. Suatu hari, ia memutuskan pergi jalan-jalan pagi sendiri tapi tidak pernah kembali.
Pencariannya adalah salah satu perburuan terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. Namun mereka tak kunjung menemukannya. Ada beberapa spekulasi tentang kepergian Thompson yang masih diperdebatkan sampai sekarang yaitu dimakan oleh binatang buas, diculik di perbatasan, atau dipercaya memalsukan kematiannya sendiri untuk memulai hidup baru di tempat lain.