Alasan Pria Lebih Cepat Move On Usai Putus Cinta

Ilustrasi putus cinta.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Berpisah setelah beberapa tahun menjalin asmara tentu bukan hal yang menyenangkan. Bahkan bagi wanita butuh waktu yang cukup lama untuk mereka bisa sembuh akibat keputusan tersebut. Namun sayangnya, tidak demikian bagi pria.

Dalam sejumlah kasus jalinan asmara, sering ditemukan kasus dimana pria dengan cepatnya menemukan dan menjalin asmara dengan wanita barunya. Lantas mengapa demikian? Scroll untuk simak artikel selengkapnya.

Melansir dari laman Glamour, dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Match Singles di Amerika diketahui bahwa pria lebih cepat move on.  Dari survei yang dilakukan terhadap lebih dari 5 ribu pria dan wanita menemukan bahwa setengah dari pria move on dalam waktu satu bulan, sedangkan wanita rata-rata bisa move on dalam waktu empat bulan.

Melihat survei tersebut, psikologis klinis, Ramani Durvasula, Ph.D tidak mengherankan jika pria move on lebih cepat.

"Kemungkinan ada beberapa alasan untuk ini. Laki-laki tidak diperkuat atau disosialisasikan untuk komunikasi emosional dengan cara yang sama seperti wanita, hubungan seringkali memiliki fungsi yang berbeda untuk pria, dan pria pada usia yang lebih muda mungkin tidak merasakan tekanan yang sama tentang keluarga berencana dan pernikahan," kata dia.

Pria yang move on lebih cepat mungkin juga pandai mengkotak-kotakkan, artinya mereka bisa melupakan hubungan lama mereka dan melihat pengalaman kencan baru apa adanya, sesuatu yang baru dan berbeda. Selain itu, kata dia, pria mungkin juga lebih mementingkan seks, daripada sesuatu yang emosional.

Tetapi sementara terapis pernikahan dan keluarga berlisensi David Klow, di Chicago, tidak terkejut bahwa pria lebih cepat move on usai putus cinta daripada wanita. Namun dia menunjukkan bahwa survei itu tidak 100 persen terjadi pada pria.

Klow mengatakan pria belum tentu lebih baik dalam urusan move on daripada wanita.

"Apa yang tampak seperti cepat move on bisa jadi seseorang menutupi gejala kesedihan," kata dia.

Klow juga menunjukkan bahwa, dalam hal putus cinta, move on lebih cepat belum tentu lebih baik.

"Bagi kebanyakan dari kita, meluangkan waktu dan memproses melalui kehilangan atau penolakan sebenarnya lebih sehat daripada move on dengan cepat," katanya.

Itulah mengapa para ahli mengatakan bahwa sebaiknya Anda melupakan putus cinta dengan cara yang terasa alami bagi Anda.

"Tidak ada garis waktu yang ideal untuk pulih dari putus cinta," kata Klow.

Sebaliknya, Durvasula merekomendasikan untuk tetap sibuk, curhat kepada teman, memanjakan diri sendiri, dan menghabiskan waktu bersama orang lain untuk bisa melupakan pedihnya putus cinta.

"Kamu tidak bisa terburu-buru patah hati. Tapi saya jamin ini: Putus cinta selalu menyembuhkan dan memberi ruang untuk sesuatu yang 'lebih benar'. Lebih baik menyembuhkan secara otentik daripada membohongi diri sendiri dan dunia yang telah Anda jalani sebelumnya. Dan itu benar bahkan jika mantan Anda praktis bertunangan dalam sebulan," kata dia.