4 Fakta Marga di Korea, Awalnya Hanya Digunakan oleh Bangsawan
- kbizoom
VIVA Lifestyle – Kamu yang menyukai budaya Korea pasti menyadari bahwa ternyata ada tingkat marga di Korea. Marga-marga ini bisa kamu ketahui dari nama-nama pemeran film Korea atau penyanyinya.
Nama keluarga atau yang kamu kenal dengan sebutan marga adalah nama yang digunakan untuk menunjukkan asal seseorang. Marga dapat ditemukan di berbagai kebudayaan dunia dengan keunikannya masing-masing, contohnya di Indonesia dan juga Korea.
Faktanya ada beberapa hal unik mengenai tingkatan marga di Korea yang kamu perlu ketahui. Simak Penjelasan VIVA yang dirangkum dari berbagai sumber sebagai berikut.
1. Marga Korea Ada di Depan Nama dan Memiliki Makna Khusus
Di Indonesia atau berbagai negara lainnya, marga terletak di belakang nama. Namun, berbeda dengan tingkatan marga di Korea yang terletak di depan nama panggilan.
Setiap marga di Korea memiliki makna khusus. Contohnya, marga Kim yang berarti “emas”, Lee berarti “Pohon Plum”, Choi berarti “gunung”, Bae berarti “Inspirasi”, dan masih banyak lagi.
2. Awalnya Hanya Digunakan Bangsawan
Dulu, Korea masih memiliki sistem kasta. Saat itu, marga hanya boleh digunakan oleh kaum bangsawan dan aristokrat. Marga Kim, Lee, dan Park adalah tingkat marga di Korea yang paling tinggi saat itu karena hanya disandang oleh keluarga yang terpandang.
Pada tahun 1894, sistem kasta yang ada di Korea dihapuskan dan peraturan sensus pada tahun 1904 mewajibkan semua orang untuk mendaftarkan marganya.
3. Marga yang Paling Banyak Ditemui
Seperti dikutip dari Majalah Akses Edisi ke-30: Menggandeng Negeri Kangguru, Direktorat Jenderal Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri, 2014, marga Kim diketahui menjadi tingkat marga di Korea yang paling populer. Disusul marga Lee, Park, Choi, dan Jung. Kelima marga tersebut secara umum diakumulasikan mencapai 54 persen populasi masyarakat Korea.
Kim
Marga Kim adalah marga yang sangat populer di Korea. Persentase jumlah warga Korea yang menggunakan marga Kim sekitar 21,6% dari total keseluruhan.
Lee
Marga Lee juga banyak mendominasi nama masyarakat di Korea. Marga Lee bahkan tercatat sebagai marga dengan populasi terbesar kedua setelah marga Kim.
Park
Tingkatan marga di Korea selanjutnya adalah Park, Marga ini memiliki arti “labu botol” atau “bersinar” dan digunakan oleh sekitar 4 juta warga di Korea.
Choi
Choi atau biasa dilafalkan dengan “Chwe”, memiliki makna “gunung” atau bisa diartikan sebagai sesuatu yang mulia.
Jeong/Jung
Marga Korea dengan nama Jeong memiliki arti dan dimaknai sebagai “ketenangan”.
4. Marga yang Paling Jarang Ditemui
Nyatanya, ada tingkat marga di Korea yang jarang ditemui, yaitu Hwangmok. Marga ini menjadi marga yang paling jarang dipakai oleh masyarakat.
Selain itu, terdapat beberapa marga lain seperti Wan, Eogeum, Ban, Nahn, San, Ta, dan Deungjeong yang juga lebih jarang ditemukan di Korea Selatan.
Demikian penjelasan singkat mengenai penggunaan tingkat marga di Korea dan fakta-fakta unik di baliknya.