Heboh Festival Telanjang di Jepang, Pesertanya Capai 10 Ribu Orang!
- kyoto.go.jp
VIVA Lifestyle – Jepang memang mempunyai sebuah perayaan atau festival aneh, unik, dan tidak biasa, salah satunya adalah festival Hadaka Matsuri yang menyimpan berbagai keunikan. Hadaka Matsuri dikatakan juga sebagai festival telanjang yang awalnya ditujukan untuk berbagai matsuri. Peserta festival tersebut sejumlah ujiko laki-laki dewasa dengan berpakaian sangat minim.
Hadaka Matsuri sendiri diambil dari kata Hadaka yang mempunyai arti telanbjang atau tanpa busana, sedangkan Matsuri mempunyai arti perayaan. Dalam perayaan Hadaka Matsuri, ribuan pria akan berkumpul di sebuah tempat dengan bertelanjang dan menari-nari. Para peserta biasanya akan memakai fundoshi (cawat khas Jepang). Yuk scroll ke bawah!
Tapi, kadang kala baju happi juga dipakai dan jarang sekali tampil tanpa busana. Ciri khas ritual ini adalah saling dorong-mendorong antar kelompok peserta. Meski tak memakai nama hadaka matsuri, di Jepang ada sejumlah matsuri yang kegiatannya mirip dengan festival itu. Festival ini diadakan untuk mendoakan hasil panen yang melimpah di musim panen akan datang.
Saat belum diciptakannya mesin-mesin pertanian, orang Jepang zaman dulu hanya mengandalkan tenaga manusia untuk bercocok tanam. Matsuri ini dipakai untuk mempertunjukkan kesehatan laki-laki untuk bekerja di lahan pertanian dan sekaligus dimanfaatkan penonton wanita untuk mencari pasangan hidup.
Hadaka matsuri ini tak dianggap vulgar lantaran diselenggarakan untuk ritual. Setiap tahunnya, berbagai hadaka matsuri diadakan di berbagai tempat di seluruh Jepang, terutama pada musim panas dan musim dingin. Festival ini dilaksanakan rutin setiap tahun yang biasanya dilaksanakan pada bulan Januari atau Februari saat musim dingin tiba.
Festival ini juga disebutkan sebagai salah satu ritual agama Shinto yang menurut sejarahnya terjadi pada zaman Nara sekitar 710 hingga 794 Masehi. Ketika itu, raja sangat mempercayai bahwa untuk membersihkan dan mensucikan diri dari dosa, harus melakukan festival ini. Perayaan ini dimulai para lelaki membawa batang bambu menuju kuil.
Dalam kuil itu, ada para penari Hakada Otoko yang sudah bersiap menyambut ribuan peserta. Penari itu adalah orang yang dipilih oleh pemuka Shinto. Perayaan terbesarnya terjadi di Kuil Saidaiji sampai melibatkan 10.000 orang. Festival ini juga untuk mempertontonkan kesehatan laki-laki untuk bekerja di lahan pertanian.