Mengenal 8 Filosofi Luhur Elemen Venue Pernikahan

Ilustrasi momen pernikahan
Sumber :
  • IG @kamayabaliweddings

VIVA Lifestyle – Tahun 2022 menjadi babak baru pemulihan ekonomi di segala industri setelah terdampak pandemi COVID-19, termasuk salah satunya industri pernikahan. Momentum akhir tahun menjadi awal bagi calon pengantin untuk mulai merencanakan pernikahan sesuai dengan impiannya.

Hal ini juga menjadi angin segar bagi para pelaku bisnis UMKM dalam hal ini vendor pernikahan, salah satunya adalah wedding venue. Yuk scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Berbagai vendor pernikahan akan hadir di Bridestory Market 6-9 Oktober 2022 di ICE BSD, pameran pernikahan terbesar di Indonesia tersebut menghadirkan kurang lebih 400 booth vendor pernikahan ternama dari 20 kategori yang turut memeriahkan event ini.

Pasca pandemi, disadari atau tidak, konsep wedding outdoor pun menjadi pilihan favorit para calon mempelai, untuk itulah Kamaya Wedding Venue Bali turut hadir dalam Bridestory Market yang dimulai hari ini.

Menawarkan konsep 8 filosofi dalam setiap elemen dan bangunan arsitekturnya; mulai dari Logo, bentuk dari chapel, Pilgrim Path way, Terracotta Petal Chapel, The 8 Forest, Batu besar yang sudah di purify di 8 mata air di Bali, Kristal Blessing yang ada di Chapel dan Altar Water Stage.

Managing Director Kamaya Wedding Venue Bali, Ni Made Krisnawati mengatakan “masa pandemi memang sempat menghantam industri wedding, namun pada tahun 2021-2022 kembali stabil dan di tahun 2021, kurang lebih 60 pasangan telah melangsungkan pernikahan di tempat kami, termasuk beberapa artis influncer; Michi Momo, Devina Putri, Quincyfans, Kim Kurniawan dan masih ada beberapa lagi,”.

Pada hari pertama Bridestory Market, Kamaya yang berada di Booth J5, J7  menghadirkan Jenie Kusuma Dewi, MTA-sebagai Feng Shui Modern Expert untuk memberikan konsultasi “Panduan Menyiapkan Pernikahan dan Pemilihan Venue Pernikahan dalam Sudut Pandang Feng Shui, secara gratis.

Selain itu, para pengunjung juga bisa mendapatkan berbagai penawaran dengan harga special dan berkonsultasi dengan wedding expert Kamaya.

Ilmu Feng Shui bisa diterapkan di berbagai lini kehidupan, termasuk dalam mempersiapkan pernikahan, termasuk dalam menentukan tempat untuk menikah.

“Feng shui dapat membantu calon mempelai dalam menentukan elemen pernikahan, khususnya venue pernikahan yang sempurna dan dipenuhi oleh energi positif. Jadi penting bagi setiap pasangan untuk mengetahui secara mendalam story venue pernikahan” tambah Jenie Kusuma Dewi, MTA  selaku Feng Shui Modern Expert.

Nama Kamaya berasal dari dua kata Sansekerta yang digabungkan menjadi satu. Kama berarti "cinta" dan Maya`` berkah tak terlihat "" memperluas berkah ajaib untuk pasangan yang menegaskan cinta mereka di Kamaya.

Nama Kamaya juga terinspirasi dari Kamajaya dan Kamaratih, Dewa dan Dewi Perkawinan. Kamaya Bali diberkati oleh Dewata dan dijaga oleh Dewi Laut Selatan dan Dewa Nusa Penida.

Dengan berkat itu, ada juga kewajiban untuk menghormati tempat khusus ini. Kesatuan ini juga diwujudkan secara fisik dan diwakili di depan kapel oleh tebing dengan dua sosok batu Dalem Ped dan Dalem Segara mengambang di kolam – Dewa Nusa Penida dan Ratu Samudra Hindia.

Kapel unik berbentuk segi delapan Kamaya yang dikenal sebagai Kamaratih adalah ruang pengasuhan yang menyambut pasangan dari semua denominasi. Bentuk segi delapan mewakili Mandala suci dan melambangkan pembaruan dan ketidakterbatasan.