3 Cara Ini Bisa Digunakan untuk Atasi Sampah Plastik
- Otsuka Blue Planet
VIVA Life – Sampah plastik masih jadi pekerjaan rumah di Indonesia. Waktu urai yang lama dan kebiasaan masyarakat jadi dua alasan utama sampah plastik terus menumpuk. beberapa orang memilih membakar sampah, namun hal itu tidak baik bagi lingkungan dan kesehatan.
Dengan membakar sampah dapat menyebabkan kabut asap yang tebal dan mengurangi jarak pandang dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal. Bahkan hal ini juga bisa memicu terjadinya kebakaran dengan skala lebih besar.
Lantas bagaimana mengatas sampah plastik? Pertama adalah dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Hal ini tidak semudah membalikan telapak tanga, butuh banyak pihak bergerak beiringan.
Salah satunya dalam program Otsuka Blue Planet, yakni program pelestarian lingkungan yang berkelanjutan sebagai kontribusi untuk membantu planet dengan 3 ruang lingkup.
"Sampai saat ini penumpukan sampah di pembuangan akhir disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah yang dapat didaur ulang, hal ini mendorong Otsuka untuk membuat sebuah program edukasi Otsuka Blue Planet yang bertujuan untuk membantu merubah perilaku masyarakat agar dapat mengelola sampah secara mandiri," kata Laibun Sobri selaku Corporate Communication Manager PT Amerta Indah Otsuka.
Pertama dengan Eco Village Project. Hal ini telah dimulai sejak Oktober 2021. Program berbasis komunitas dalam manalemen pengelolaan sampah secara mandiri untuk menciptakan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan tempat tinggal.
Kedua, Eco Blues School. Sejak Juni 2022, gerakan ini memberikan edukasi manajemen pengelolaan sampah bagi warga sekolah khususnya SMA untuk menciptakan gaya hidup berkelanjutan di lingkungan sekolah.
"Sudah berhasil dijalankan di dua (2) SMA yakni SMA Budi Mulia Ciledug Tangerang dan SMA Regina Pacis Jakarta. Kegiatan ini merupakan program yang dilakukan di tingkat SMA, dimana program ini membantu para siswa, guru dan pegawai sekolah agar dapat melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan khususnya botol plastik secara baik dan benar sehingga dapat menjadi sebuah kebiasaan baru yang akan berlanjut hingga dewasa serta menjadi agent of change bagi lingkungan," kata Laibun.
Kemudian Eco Bottlem program indovasi dalam penggunaan bahan daur ulang plastik untuk produk perusahaan dengan kemasan PET. Penggundan 30% recycle PET pada 2022 100% recycle PET pada tahun 2030. Hal ini sudah dilakukan di kemasan Pocari Sweat. Hal tersebut diapresiasi pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) republik Indonesia.
"Kami menyadari bahwa untuk mengurangi sampah plastik sangat dipengaruhi oleh upaya dan kontribusi positif dari masyarakat serta sektor lainnya seperti pihak swasta, sehingga kami sangat mengapresiasi PT Amerta Indah Otsuka yang berupaya untuk melakukan pembinaan bagi sekolah dan masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup melalui Otsuka Blue Planet," ungkap Ade Palguna, Kepala Badan Penyuluhan & Pengembangan SDM KLHK RI.