Apa Itu Tedak Siten, Ritual Atta-Aurel untuk Ameena

Tedak siten Ameena Hanna Nur Atta
Sumber :
  • Instagram @attahalilintar

VIVA Lifestyle – Belum lama ini, pasangan artis Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah baru saja menggelar acara tedak siten untuk buah hati mereka Ameena Hanna Nur Atta pada Minggu, 25 September 2022. 

Acara tedak siten Ameena Hanna Nur Atta bahkan disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta dan platform streaming lain serta kanal YouTube AH. Lantas, apa itu tedak siten yang digelar untuk cucu Anang Hermansyah, Ashanty dan Krisdayanti tersebut? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, yuk scroll ke bawah!

Apa Itu Tedak Siten?

Tedak siten Ameena Hanna Nur Atta

Photo :
  • Instagram @attajalilintar

Melansir dari Badan Bahasa di laman Kemdikbud, tedak siten merupakan salah satu bagian adat dan tradisi masyarakat dari daerah Jawa Tengah yang dilakukan untuk seorang bayi. Acaranya disebut sebagai upacara tedak siten, biasanya dilakukan saat bayi telah berusia 7 bulan dan sudah mulai belajar duduk serta berjalan menginjak tanah.

Tujuan Tedak Siten

Tedak siten Ameena Hanna Nur Atta

Photo :
  • Instagram @attahalilintar

Secara garis besar, upacara ini dimaksudkan agar sang bayi senantiasa menjadi anak yang mandiri di masa depan. Bagi orang tua dan keluarga Jawa, upacara tedak siten ini menjadi momen untuk bisa memperkirakan minat dan bakat anak mereka yang baru bisa berjalan.

Sementara, dalam pelaksanaannya, upacara ini umumnya dihadiri oleh keluarga inti seperti ibu, ayah, kakek dan nenek beserta serta kerabat keluarga lainnya. Kehadiran keluarga dalam upacara tersebut untuk turut mendoakan agar sang anak dapat terlindungi dari gangguan makhluk seperti setan. 

Persyaratan Tedak Siten

Tedak siten Ameena Hanna Nur Atta

Photo :
  • Instagram @attahalilintar

Selain ritualnya, upacara ini juga perlu dilengkapi dengan persyaratan yang harus disiapkan oleh orang tua dari anak yang akan melakukan tedak siten tersebut. Persyaratan yang perlu disiapkan seperti kurungan ayam, uang, buku, mainan, alat musik, dll.

Selain itu perlu disediakan juga tangga yang terbuat dari tebu, sajen atau makanan-makanan yang terbuat dari beras ketan seperti bubur merah, putih, jadah  7 warna, bubur boro-boro  (terbuat dari bekatul-serbuk halus atau tepung yang diperoleh setelah padi dipisahkan dari bulirnya) dan jajan-jajanan pasar.

Itulah penjelasan mengenai apa itu tedak siten sebagai tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah yang dilakukan juga oleh Ameena Hanna nur Atta, anak Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.