Wow! 5 Mitos Ari-ari Bayi Ini Masih Dipercaya Orang Indonesia
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Mitos ari-ari bayi yang harus dikubur sudah menjadi sebuah tradisi yang melekat turun-temurun di dalam masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya tidak mengagetkan, karena Nusantara memiliki sejarah nenek moyang yang memiliki kebudayaan berperadaban tinggi.
Setiap proses kehidupan yang dilewati penuh dengan ritual dan filosofi yang kental. Mulai dari lamaran, pernikahan, hamil usia 7 bulanan hingga penanaman ari-ari dilakukan dengan penuh khidmat.
Nah, kali ini VIVA melansir dari berbagai sumber mengenai daftar mitos ari-ari bayi yang dipercaya masyarakat Indonesia.
1. Tindakan Sebelum Penguburan
Di Indonesia, mitos ari-ari bayi yang harus dikubur oleh seorang ayah memang sudah lama menjadi tradisi turun-temurun setiap kelahiran. Masyarakat Indonesia tidak percaya, plasenta atau ari-ari dianggap sebagai kakak kandung atau kembaran bayi yang dilahirkan.
Selain itu, mereka tidak percaya berfungsi sebagai pelindung bayi sepanjang hidupnya. Itulah sebabnya plasenta perlu dikubur dan bukan dibuang. Bahkan, ada ritual dalam mitos ari-ari bayi tertentu yang harus dilakukan sebelum penguburan seperti membersihkannya dengan benar.
Dalam mitos ari-ari bayi, pemakaman harus dilakukan oleh ayah kandung. Namun, sebelum penguburan, perlu agar ari-ari yang dianggap kembaran ditempatkan dalam wadah atau wadah bersih dan dibersihkan dengan benar. Jika tidak diperlakukan benar, mitos ari-ari bayi Indonesia mengatakan bahwa ibu atau bayinya akan jatuh sakit.
2. Ari-ari Dikubur di Sekitar Rumah
Masyarakat Indonesia yakin mitos ari-ari bayi yang harus dikubur di dalam tanah merupakan cara yang paling tepat untuk membuang benda ini.
Ya, tentu kamu berpikir jika ari-ari dibuang di tempat sampah, atau malah dibuang begitu saja di sungai. Jadi, tanpa ada maksud gaib atau sebagainya, menanam ari-ari merupakan hal yang paling tepat dilakukan untuk membuang benda ini.
3. Memberi Lampu
Bagi sebagian orang, mitos ari-ari bayi dianggap memiliki makna tersendiri seperti adanya peri yang menjaga bayi dan sebagainya. Selain itu, makna ari-ari dengan lampu antara lain:
- Untuk tempat dikuburnya ari-ari
- Menandakan agar orang-orang yang lewat di depan rumah tidak membuat kegaduhan.
- Umumnya, suara gaduh dan bising dapat mengganggu Si Kecil dan membuat ulang.
4. Menguburnya dengan Barang-Barang Tertentu
Mitos ari-ari bayi yang berikutnya adalah plasenta yang dikubur dengan benda-benda tertentu sebagai wujud harapan dari orang tua kepada si bayi. Misalnya, jika orang tua menginginkan buah hati menjadi anak yang pintar di kemudian hari, maka ari-ari akan dikubur bersama pensil atau buku.
Ada juga orang yang mengubur ari-ari dengan beras merah sebagai harapan agar anaknya kelak menjadi pribadi yang makmur. Bahkan ada yang mengubur tulisan arab yang berisi doa atau ayat Al-Quran dengan harapan anaknya akan tumbuh menjadi anak yang saleh.
5. Memberi Rempah dan Daun di Makam Ari-Ari
Sejatinya mitos ari-ari bayi ini tidak ada hubungan langsung dengan Si Kecil. Namun, berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya dapat memberikan aura positif bagi keluarga, seperti:
- Beras merah berarti kemakmuran
- Tulisan arab berarti kesalehan
Nah, itu deretan mengenai mitos ari-ari yang beredar di Indonesia, bagaimana? Apakah kamu salah satu yang mempercayai mitos tersebut?