Viral Undangan Perayaan HUT RI ke-11 di 1953, Megawati Jadi Penari
- instagram.com/@koleksi_sejarah_Indo
VIVA Lifestyle – Setiap tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan negara. Antusias tampak mulai dari diadakannya acara perlombaan di sekolah sekolah atau kantor, hingga dibukanya Istana Negara untuk melaksanakan upacara bendera hari kemerdekaan.
Pada upacara bendera hari kemerdekaan di Istana Negara, tak hanya dari kalangan pejabat yang hadir dan diundang, namun para masyarakat sipil juga tak sedikit yang meramaikan acara di Istana Negara.
Nah, mengenai hal ini, sempat viral sebuah undangan acara HUT RI ke-11 yaitu pada tahun 1953, yang dibagikan oleh akun @koleksi_sejarah_indo. Dalam halaman depan undangan tersebut, tertulis Atjara Malam Kesenian, dengan lambang burung Garuda di bagian atas, sentuhan seni di bagian tengah terdapat gambar seseorang sedang menari tradisional dan tulisan Istana Merdeka 17 Agustus 1956 di bagian bawah.
Pada halaman selanjutnya, terdapat sebuah foto seorang pria sedang menari Gatotkaca, yang tak lain adalah putra dari Presiden RI pertama, yaitu Guntur Sukarnoputra. Susunan acara pun tampak meriah dan menonjolkan kekayaan seni Indonesia, seperti paduan suara yang membawakan 4 lagu nasional, hingga persembahan beberapa tarian tradisional.
Namun, tak berhenti sampai di situ. Hal yang membuat viral adalah, dalam susunan acara, putri Soekarno, yang juga mantan Presiden Republik Indonesia ke 5 yaitu Megawati Soekarnoputri ternyata juga ikut menampilakan kepiawaiannya. Ia mempersembahkan tarian Merak Djingga yang berasal dari Jawa Tengah.
Ternyata, sang pemilik akun sekaligus pemilil undangan tersebut seorang pria bernama John Cass. Ia adalah kolektor barang - barang bersejarah Indonesia. Ia tinggal di Washington DC. John membeli undangan tersebut dari sebuah toko antik. Selain undangan, ia juga memiliki banyak koleksi lain mengenai sejarah Indonesia.
Undangan lawas tersebut ditunjukkan dari Kedutaan Indonesian di Washington DC, Amerika Serikat. Duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat pada saat adalah Ali Sastromiadjojo. Undangan ditunjukkan untuk Dr Leonard Carmichael yang saat itu adalah Kepala Smithsonian Institution, yaitu lembaga museum terbesar di dunia yang terletak di Washington DC.