Penjelasan Khodam dan Jin Leluhur Menurut Ustad Faizar

Ustad Faizar menjelaskan perbedaan khodam dan jin leluhur
Sumber :
  • youtube.com/Muhammad Faizar Official

VIVA – Sebagai umat muslim, pasti tak asing dengan istilah khodam dan qorin atau jin leluhur. Namun, masih banyak yang salah dalam membedakan keduanya, karena keduanya bukanlah makhluk yang sama. 

Ustad Afrizal dalam kanal Youtube nya yang ia unggah pada 3 Juni 2022 lalu mengangkat mengenai hal ini. Ia mengambil judul "Khodam dan Jin Leluhur" dan menjelaskan dalam videonya mengenai perbedaan keduanya. 

Simak penjelasan mengenai khodam dan jin leluhur menurut Ustad Faizar berikut ini : 

Apa Itu Khodam

Ustad Faizar menjelaskan perbedaan khodam dan jin leluhur

Photo :
  • youtube.com/Muhammad Faizar Official

Istilah khodam berasal dari kata Khodim yang artinya adalah pembantu. Jin khodam berarti jin pembantu. Dalam bahasa Jawa disebut prewangan. 

Disebut khodam, karena jin ini berinteraksi dengan rekan dekatnya di kalangan manusia, dan sedia untuk membantunya. Sehingga terkadang dia bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh umumnya manusia. Tentu saja, dengan bantuan jin prewangan yang menjadi rekannya. Ia pun menjelaskan, Khodam ini berbeda dengan Jin Qorin atau leluhur. Setiap manusia tidak ada Jin Khodam, yang ada Jin Qorin.

Apa Itu Jin Leluhur

Ilustrasi beribadah.

Photo :
  • U-Report

Jin Leluhur atau bisa juda disebut Jin Qorin. Menurut penjeladan Ustan Faizar, Jin Qorin telah ada sejak manusia tersebut lahir dan tentunya berbeda dengan Jin Khodam.

Jin Khodam itu seharusnya jin yang membantu dengan sukarela tanpa pamrih. Sedangkan, menurutnya, yang terjadi saat ini lebih karena di"undang" oleh manusia dan digunakan seperti alat, karena ada lelaku tetirah, laku - laku prihatin, tirakat - tirakat untuk mengundang Jin Khodam.

"Seorang bayi terlahir telah disertai Qorin dari bangsa jin dan malaikat. Qorin ini termasuk, kalau dalam bahasa Arab, peringkat pertama dari sesuatu diistilahkan untuk menyertai," jelas Ustad Faizar

"Jadi ini secara bahasa kurang benar kalau disebut Khodam. Soalnya manusia beristi'anah atau minta pertolongan dengan Jin. Ini hukumnya haram," lanjutnya. 

Bagaimana Penjelasannya Dalam Islam

Al-Quran

Photo :
  • pixabay

Dalam Al Quran menyebutkan bahwa sebenarnya, manusia tidak semestinya bisa melihat Jin, namun jin bisa melihat manusia. "Sesungguhnya Iblis dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka…” (QS. Al-A’raf: 27)

Tak bisa mengendalikan Jin secara "murni" karena dalam Al Quran juga tertulis bahwa yang bisa melakukan hal tersebut hanyalah Nabi Sulaeman. Nabi Muhammad SAW juga bisa menaklukan jinakan tetapi beliau menghormati doa yang sudah disampaikan oleh Nabi Sulaeman yang diabadikan dalam Al-Qur’an Surat Sad ayat 35, yang memiliki arti “Ya Allah Ampunilah aku dan anugrahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun setelahku, Engkaulah yang maha pemberi.”

Ustan Arifin juga menjelaskan bahwa jika mau, Rasulullah juga bisa mengendalikan Jin dan bahkan bercerita saat Rasul bertemu jin "Ketika ifrit hendak menyulut wajah Rasulullah dengan bara api yang menyala dicekik oleh Rasulullah sampai lidahnya terasa dingin ditangan beliau kemudian dihempaskan,” cerita Ustad Faizar.