Ini Alasan Antara Benua Eropa dan Afrika Tak Terhubung Jembatan

Ilustrasi jembatan
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyatukan dua sisi seperti menyeberangi sungai, jurang, atau jalan raya. Tak cuma itu, jembatan juga memegang peran vital dalam infrastruktur transportasi darat sebagai aliran perjalanan antarkota atau bahkan antarbenua.

Contoh dari jembatan yang terkenal di dunia antara lain yaitu Jembatan Bosphorus, jembatan yang berada di Turki dan berfungsi menghubungkan antara Benua Asia dan Eropa. Lalu di Indonesia terdapat Jembatan Suramadu, jembatan yang menjadi penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Madura.

Jembatan Suramadu, Surabaya.

Photo :
  • U-Report

Kedua jembatan tersebut terkenal karena berperan sebagai penghubung antarbenua dan antarpulau/kota. Antara Benua Eropa dan Afrika pun tak mau ketinggalan. Sejak dulu sudah tercatat rencana untuk membangun jembatan di atas Selat Gibraltar, selat yang memisahkan Benua Eropa dan Afrika. Namun hingga kini, rencana ini belum terwujud.

Apa alasan di balik tidak adanya penghubung darat antara Benua Eropa dan Afrika? Dilansir dari video dalam kanal YouTube Data Fakta yang diunggah pada 30 Mei 2022, ini penyebabnya.

Terlalu sulit untuk direalisasikan

Selat Gibraltar

Photo :
  • Florian Sauerland/Wikimedia

Upaya membangun jembatan antara Benua Eropa dan Afrika bahkan sudah ada sejak akhir tahun 1920-an. Proyek ini dikembangkan oleh seorang arsitek Jerman bernama Herman Sorgel. 

Ia berencana untuk mendirikan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang diperkirakan akan menutup Selat Gibraltar. Namun sayang semua itu masih sekadar rencana. Sampai Sorgel meninggal dunia pada tahun 1952, proyek ini tidak menjadi kenyataan sebab sangat sulit untuk ‘menutup’ Selat Gibraltar yang lokasinya berada di Samudra Atlantik.

Kurangnya pasokan dana

ilustrasi uang.

Photo :
  • U-Report

Kedalaman Selat Gibraltar bahkan mencapai 900 m. Untung membangun sebuah konstruksi kokoh yang melampaui kedalaman tersebut, tentu membutuhkan tidak sedikit biaya. Selain itu, para ahli juga belum pernah membangun konstruksi sedalam itu.

Arus kuat yang multiarah

ilustrasi arus di Samudra Atlantik

Photo :
  • RHo (WMF)/Wikimedia

Kencangnya arus di Selat Gibraltar pun menjadi faktor yang mempersulit untuk membangun jembatan antara Benua Eropa dan Afrika. Seperti yang sudah disinggung, letak Selat Gibraltar berada di laut lepas Samudra Atlantik. Kondisi laut lepas dengan arus yang sangat kencang ke berbagai arah membuatnya semakin susah untuk membangun konstruksi yang stabil.

Adanya proyek lain

Kemungkinan besar jembatan antara Benua Eropa dan Afrika mustahil diwujudkan, para ahli tak menyerah begitu saja. Mereka berencana membangun terowongan bawah laut. Tetapi lagi-lagi hal ini susah karena dasar Selat Gibraltar bermaterial batu yang sangat keras sehingga sulit untuk digali.