5 Vihara dan Pagoda yang Paling Unik di Indonesia

Menikmati Pagoda Tertinggi dan Terindah di Taman Alam Lumbini.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Vihara dan pagoda merupakan dua tempat ibadah dan berdoa yang digunakan oleh umat Buddha di dunia. Walaupun demikian, kita yang tidak menganut agama Buddha diperbolehkan untuk mendatangi tempat tersebut. Namun, saat berada di lingkungan vihara atau pagoda, kita perlu menjaga etika dan sopan santun. Kemudian ada pula beberapa bagian dari vihara atau pagoda yang tidak diperbolehkan untuk masuk. 

Oleh sebab itu, kita bisa mengenal lebih lanjut tentang vihara dan pagoda sembari rekreasi bersama keluarga. Bahkan, di beberapa kota besar, bangunan hebat ini menjadi landmark penting yang mendongkrak banyak wisatawan. Untuk itu, menyadur dari berbagai sumber, berikut adalah ulasan tentang vihara dan pagoda unik di Indonesia yang kental dengan suasana orientalnya. 

1. Pagoda Taman Alam Lumbini

Menikmati Pagoda Tertinggi dan Terindah di Taman Alam Lumbini.

Photo :
  • U-Report

Pagoda Taman Alam Lumbini ini terletak di dataran tinggi Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Memiliki jarak sekitar 50 km dari Kota Medan untuk bisa mencapai pagoda tersebut dengan waktu tempuh memakai kendaraan pribadi atau kendaraan umum sekitar 1,5 sampai 3 jam. Pagoda tersebut adalah replika dari Pagoda Shwedagon terdapat di Myanmar. Warna emas dalam bangunan ini sama seperti vihara yang ada di Thailand. 

Pagoda Lumbini ini dibangun sejak tahun 2007 dan selesai pada tahun 2010. Pagoda tersebut juga berhasil meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pagoda tertinggi yang ada di Indonesia ketika itu dengan total ketinggian mencapai 46,8 meter. Pagoda tersebut berdiri dengan megah yang dikelilingi dengan taman hijau yang asri dan sejuk. 

2. Maha Vihara Mojopahit

Patung Buddha tidur di Maha Vihara Mojopahit, Trowulan, Mojokerto

Photo :
  • ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Maha Vihara Mojopahit ini berada di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Keunikan yang dimiliki oleh vihara ini adalah mempunyai patung Buddha tidur atau Reclining Buddha. Kemudian ada pula keunikan lain yang dimiliki adalah atap vihara yang berbentuk joglo sehingga sangat kental dengan adat Jawa. 

Patung Buddha tidur ini merupakan yang terbesar ketiga di dunia setelah Thailand dan Nepal. Dibangun sejak tahun 2001 silam, patung ini memiliki panjang mencapai 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi mencapai 4,5 meter. Kemudian di dalam kompleks vihara dan pagoda ini juga ada patung tokoh agama Buddha yang lain serta miniatur Candi Borobudur. 

3. Vihara Ratanavana Arama

Vihara Ratanavana Arama

Photo :
  • Tangkapan Layar

Vihara Ratanavana Arama ini terletak di Desa Sendangcoyo, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kompleks vihara dan pagoda ini luas, sejuk, dan suasananya masih asri lantaran berada di kaki Gunung Kajar. Vihara dengan luas total mencapai 5 hektare ini didirikan oleh Bhante Sudhammo. 

Hal yang sangat menarik dari adanya vihara ini adalah ada patung-patung Buddha dengan berbagai bentuk yang merepresentasikan perjalanan hidup Siddharta Gautama dari lahir hingga menjadi Buddha dan meninggal dunia. Hal unik lainnya adalah adanya patung Buddha tidur dengan panjang 14 meter yang menggambarkan Sang Buddha Gautama. 

4. Pagoda Avalokitesvara

Pagoda Avalokitesvara

Photo :
  • http://shiningallspark.web.id

Pagoda Avalokitesvara ini berada di kompleks Vihara Buddhagaya yang terletak di jalan Watugong, Pudakpayung, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Bangunan ini terdiri atas tujuh tingkat menjulang tinggi sehingga menjadikan pagoda tersebut tampak megah dan sangat jelas dari kejauhan. 

Bahkan tingginya vihara dan pagoda ini mencapai 45 meter dan pernah mendapatkan rekor MURI pada tahun 2006 sebagai pagoda tertinggi di Indonesia sebelum digeser oleh Pagoda Lumbini. Pagoda ini juga memiliki nama lain yaitu Pagoda Kwan Im lantaran ada patung Dewi Kwan Im terbesar di dalamnya yang juga mendapatkan rekor MURI. 

5. Pagoda Kemaro

VIHARA YANG ADA DI PULAU KEMARO

Photo :
  • vstory

Pagoda tersebut terletak di Pulau Kemaro Palembang, Sumatera Selatan. Pulau Kemaro sendiri adalah delta kecil di Sungai Musi dengan jarak 6 kilometer dari Jembatan Agera dan 40 kilometer dari kota Palembang. Disebut sebagai Pulau Kemaro lantaran bermula dari kata kemarau yang memiliki arti daerah tersebut tak pernah tenggelam walaupun Sungai Musi sedang pasang. 

Pagoda Kemaro sendiri terdiri atas tingkat yang cukup menjulang tinggi karena memiliki ketinggian mencapai 45 meter dan dibangun pada tahun 2006. Di sini juga ada bangunan Klenteng Hok Tjing Bio yang lebih dulu dibangun sejak tahun 1962. Pagoda Kemaro ini dibuka dari pukul 09.00 sampai 19.00 WIB.