Ngeri, Ini 5 Hukuman Mati Paling Kejam dan Sadis Di Masa Lalu

Ilustrasi hukuman mati
Sumber :
  • ANTARA/Shutterstock/Ginkolac/aa

VIVA – Hukuman mati paling kejam dan sadis, tidak terlepas dari pelaku kejahatan. Saat ini pelaku kejahatan akan menerima juga ganjaran seperti hukuman penjara, seumur hidup atau bahkan hukuman mati tapi yang masih manusiawi. Semua ini tidak terlepas dari meluasnya paham mengenai Hak Asasi Manusia (HAM), sebagaimana manusia harus menaikkan derajat dan hak manusia lainnya.

Tetapi, sebelum itu, di dunia ini telah pernah berlaku beberapa hukuman mati yang kejam dan sadis. Hukuman tersebut berlaku di beberapa negara yang saat ini bahkan sangat menjunjung tinggi HAM. Lalu, apakah bentuk hukuman itu? Viva merangkum dari berbagai sumber dan memulai informasi awal di dasari oleh kanal YouTube ULUn Tv;

1. Cemment Shoes

Hukuman Cement Shoes

Photo :
  • Reddit

Sepatu Semen merupakan hukuman atau eksekusi yang dilakukan dengan cara membuat sepatu yang berasal dari beton atau semen.

Kemudian sepatu tersebut dipakai pada kaki terpidana. Selanjutnya terpidana yang memakai sepatu air tersebut di cemplungkan atau dilempar ke dalam air yang sangat dalam (danau atau laut) sehingga hal ini terpidana akan mati tenggelam dan tidak dapat membebaskan dirinya.

2. Garrote

Hukuman Garrote

Photo :
  • gettyimages

Garrote, atau dalam Bahasa Spanyol garrote vil yang berarti alat pencekik leher dalam bentuk rantai, kain, kabel, atau tali pancing yang digunakan untuk membunuh atau menghukum mati.

Hingga perang dunia kedua, garrote digunakan untuk membunuh lawan atau penjaga penghianat dengan cara yang dapat dibilang senyap. Leher lawan dibelitkan tali yang dikaitkan ke kayu, lalu ditarik ke dalam satu sentakan sehingga memudahkannya bernapas sebentar dan mati dalam waktu singkat.

Awalnya hukuman mati dilakukan dengan memukul korban dengan gada. Kemudian garrote dikembangkan menjadi pencekikan dengan cara mengikat korban ke batang kayu dengan tali yang dibelitkan ke lehernya.

Tali ini kemudian ditarik dengan memutarkan kayu kecil oleh eksekutor, sehingga mencekik leher korban. Selanjutnya hukuman ini dikembangkan lagi menjadi kursi kayu yang memiliki lempengan logam yang mengelilingi korbannya.

Korban terakhir garrote di Spanyol adalah Pilar Prades pada Mei 1959 dan José María Jarabo pada Juli 1959

3. Quartering Kuda

Hukuman Ling Chi

Photo :
  • en.wikipedia.org

Hukuman drawing and quarteting ini adalah salah satu metode hukuman yang paling kejam dan tidak biasa dan paling terkenal pada masa nya.

Terpidana dikaitkan ke kuda dan kuda berlari atau diseret ke tiang gantungan. Ada juga yang mengikatnya menjadi 4 bagian tubuhnya ke kuda, dua kaki dua kanan, kemudian mengambil kuda yang akan diminta berlari dengan arah berlawanan, yang akan membuat tubuh terbelah menjadi 4 bagian.

Hukuman ini pertama kali dilakukan di Inggris pada abad ke-13, untuk mereka yang bersalah karena pengkhianatan. Pada tahun 1867, metode hukuman ini dihapuskan.

4. Guillotine

Guillotine adalah alat yang dirancang untuk melakukan eksekusi secara efisien dengan pemenggalan kepala. Alat ini terdiri dari papan kayu yang tinggi tegak dengan bilah miring yang digantung di bagian atas.

Orang yang dihukum diamankan dengan pasak di bagian bawah papan, dengan posisi leher tepat di bawah mata pisau. Pisau kemudian dilepaskan, dengan cepat dan memenggal korban dengan satu tindakan.

Guillotine terkenal karena penggunaan nya di Prancis, khususnya selama Revolusi Prancis. Guillotine diciptakan dengan tujuan membuat hukuman mati tidak terlalu menyakitkan sesuai dengan pemikiran masa pencerahan. Setelah diadopsi, perangkat tersebut tetap menjadi metode standar eksekusi peradilan Prancis sampai penghapusan hukuman mati ini pada tahun 1981. Orang terakhir yang di eksekusi di Prancis adalah Hamida Djandoubi, yang dipenggal guillotin pada 10 September 1977.

5. Ling Chi

Hukuman Quartering

Photo :
  • Encyclopedia Britannica

Lingchi adalah bentuk penghukuman mati di Tiongkok yang dipraktikkan dari tahun 900 hingga 1905. Dalam penghukuman ini, terdakwa di ikat di tiang kayu dan berada di depan umum, lalu bagian tubuhnya diiris satu per satu , dan dibiarkan hidup dalam proses ini.

Tetapi ada juga kasus, sebagaimana penghukum memberikan opium yang kadang-kadang digunakan sebagai belas kasihan agar terpidana pingsan atau tidak sadarkan diri saat proses eksekusi berjalan.

Nah, itu 5 hukuman sadis yang pernah berlaku di dunia. Untungnya saat masyarakat dunia sudah sadar akan HAM untuk lebih memanusiakan manusia, walaupun mereka merupakan terdakwa yang melakukan kesalahan.