Sering Gugup dan Hilang Fokus Saat Zoom, Ini Solusinya

Kuliah daring.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Selama pandemi, banyak hal yang berubah salah satunya pertemuan tatap muka. Guna menekan penyebaran COVID-19, maka berbagai pertemuan dilakukan secara daring, termasuk rapat bahkan kegiatan belajar mengajar.

Ada berbagai kendala yang dirasakan saat harus mengadakan pertemuan daring. Hal ini juga diakui oleh praktisi komunikasi, Cornelia Laksmi Dewi Supama. Menurutnya berbagai hambatan dapat muncul saat seseorang melakukan public speaking, baik secara langsung maupun melalui media digital seperti gugup dan hilang fokus saat menyampaikan materi. 

"Teknologi komunikasi seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams dan aplikasi video conference lainnya sudah tidak asing kita gunakan. Saat kita melakukan diskusi atau presentasi melalui media tersebut, sebetulnya kita juga sedang melakukan public speaking. Namun bagi banyak orang, public speaking secara digital ini juga merupakan tantangan tersendiri. Minimnya interaksi dengan audiens dapat membuat pesan yang dibagikan tidak  dapat dipahami dengan baik," kata Laksmi.

Pelatihan Public Speaking

Photo :
  • ist

Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan kecakapan yang dinamakan leadership voice. Leadership voice adalah cara seorang pembicara atau narasumber untuk menyampaikan ide dan gagasannya kepada para audiens. 

"Leadership voice menjadi refleksi dari gagasan dan ide yang kita miliki. Agar gagasan dan ide kita tersebut dapat diterima dengan baik oleh para audiens, kita harus mampu menyampaikannya dengan jelas, lugas, terstruktur dan persuasif," ujarnya.

Untuk memiliki leadership voice yang mumpuni, seseorang harus mampu mengasah inner dan outer confidence yang dimilikinya. Inner confidence fokus kepada penguasaan konten gagasan serta ide yang ingin disampaikan. 

Aplikasi Zoom.

Photo :
  • How to Geek

“Tapi tidak hanya terbatas pada isi konten yang akan disampaikan, namun termasuk juga cara penyampaiannya. Kita harus mampu menarik perhatian dari para audiens untuk mendengarkan apa yang akan kita sampaikan," katanya.

"Setelah mendapatkan perhatian audiens, tugas selanjutnya ialah menyampaikan materi secara lugas, terstruktur dan persuasif agar mudah dipahami. Penegasan terhadap ide dan gagasan juga perlu dilakukan di bagian penutup dengan pesan yang kita sampaikan dapat diingat oleh audiens,” sambungnya lagi.

Faktor lain yang dapat mendukung seseorang untuk memiliki leadership voice yang baik adalah outer confidence yang berfokus kepada hal-hal yang dapat dilihat oleh orang lain, yaitu artikulasi dan tempo saat berbicara, eye contact dengan audiens, gestur badan dan ekspresi yang kita tunjukkan serta pakaian yang kita gunakan.

Hal ini disampaikannya dalam pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022. Ia menjelaskan pemaparannya kepada lebih dari 520 mahasiswa penerima program Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) angkatan 2021/2022 yang berasal dari 90 universitas di Indonesia.

"Leadership voice dibutuhkan saat kita melakukan public speaking, agar gagasan dan ide yang kita miliki dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh masyarakat," kata Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Lounardus Saptopranolo.