Tak Percaya Tuhan? 10 Fakta Abdullah Qasemi Penulis Buku Anti Atheis

Abdullah Qasemi
Abdullah Qasemi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Abdullah Qasemi, seorang pengarang buku anti atheis yang menghebohkan. Abdullah Qasemi juga seorang ulama yang terkenal. Tugas kiai sebenarnya adalah untuk mendidik dan mengajar umat Islam dalam masalah-masalah keagamaan dan masalah-masalah sehari-hari yang dibutuhkan oleh aspek-aspek keagamaan atau sosial masyarakat. Meski berilmu dan disegani, Ulama juga manusia biasa yang tidak menghindar dari kesalahan atau terlibat dalam segala macam kontroversi. Benarkah pernyataannya membuat jadi tak percaya tuhan? Simak faktanya berikut ini.

1. Abdullah Qasemi dianggap murtad

Abdullah Qasemi adalah seorang ulama yang terkenal di abad ke-20. Ia dianggap sebagai ulama yang paling kontroversi hingga kini. Bahkan, ia juga dianggap murtad. Diketahui jika Abdullah Qasemi lahir pada tahun 1907 di Bandar Buraydah, wilayah Qassim di Arab Saudi. 

2. Bukan keturunan Qasemi?

Meski lahir di wilayah Arab, namun ia bukanlah keturunan Qasemi atau bahkan Saudi. Banyak perbedaan pendapat mengenai hal ini. Menurut Syeikh Abu Abd al-Rahman Ibnu Aqil al-Zahiri, yang pernah berdebat dengan Qasemi mengatakan bahwa ayah Abdullah merupakan seorang keturunan Mesir dari Sa’id yang datang ke Qasim untuk bekerja. Syeikh juga mengatakan bahwa Qasemi benci saat orang berbicara tentang warisan budaya Mesir.

3. Orang pertama mengkritik Universitas Azhar

Abdullah Qasemi adalah seorang mahasiswa teladan. Ia merupakan orang pertama di era modern yang menulis kritikan terhadap Universitas Azhar. Abdullah juga menulis kritikan-kritikan baik tentang ateis dan sekuler berkaitan dengan pembenaran hadits tentang geografi dan obat-obatan. Diketahui ia memiliki 1 masalah awal. 

4. Dikenal narsisme

Abdullah selalu menulis puisi tentang dirinya di sampul dalam buku-bukunya dengan bahasa yang megah dan mandiri. Abdullah tak hanya dikenal berkat kecerdasan dan ketekunannya sebagai mahasiswa, ia juga dikenal dengan kemunafikan dan narsisme. 

5. Dianggap ahli setiap bidang ilmu agama

Abdullah Qasemi disebut-sebut sebagai Ibnu Taimiyah di zamannya karena dianggap ahli dalam setiap bidang ilmu-ilmu agama, seorang mufassir, muhaddits, faqih, hingga mu’arrikh. Tapi ia juga sering mengatakan hal-hal yang aneh. 

6. Menulis buku modernis yang “Aneh”

Abdullah Qasemi sempat menanyakan mengapa sholat itu diwajibkan dan pertanyaan aneh tentang apa saja cacat/kekurangan dari agama Islam? Pertanyaan itu tentu tidak biasa diajukan oleh seorang mahasiswa. Ia kemudian menghilang dari peradaban menuntut ilmu dalam sementara waktu. Kemudian Abdullah berpindah mempelajari buku-buku filsafat dan beberapa tahun kemudian, menulis beberapa buku modernis yang ‘aneh’. 

7. Mencoba menghancurkan Islam dan murtad

Saat para syeikh di Saudi mencoba untuk membungkamnya, ia justru mengeluh kepada Syekh Sayyid Quthb. Awalnya Quthb membela Abdullah untuk berbicara.  Namun saat Abdullah mengirim salinan buku dan artikel barunya kepada Quthb, Quthb panik dan menganggapnya mencoba untuk menghancurkan Islam. Hingga akhirnya Abdullah keluar dari agama Islam dan salah seorang putranya murtad bersamanya. 

8. Membentuk gerakan atheis

Setelah murtad, mereka lantas memutuskan untuk tinggal di Mesir. Abdullah mencoba untuk membentuk gerakan politik ateis di sana, namun Jamal Abdel Naser menemukannya dan ia dipenjara lebih beberapa kali. Abdullah juga menghabiskan waktu di Libanon dan terlibat dengan Literary Society, mereka memperlakukannya seperti pejabat kelas 1.

9. Buku tentang Abdullah Qasemi

Akhirnya, Syeikh Ibnu Aqil al-Zahiri dengan berbagai keahliannya bertemu Abdullah di Garden City. Mereka berdebat setiap malam, dan Syekh Ibnu Aqil menghabiskan sisa malam dengan menulis buku menceritakan kembali perdebatannya dengan Abdullah. 

Buku itu selesai dalam semalam tepat sebelum fajar dengan judul “A Night in Garden City.” Menurut Syeikh Ibnu Aqil, secara lisan Abdullah mirip dengan Immanuel Kant dan John Stuart Mill, dan setiap kali Syeikh Ibnu Aqil mengutip pernyataan filsuf sekuler kafir, Abdullah akan mengganti topik pembicaraan. Pada dasarnya, ia akan membuat tuduhan mengenai keberadaan Allah SWT secara harfiah pada buku Pencerahan dan filsuf pasca-Pencerahan. Ia adalah seorang yang arogan sepanjang hidupnya dan tidak mau bertobat sampai akhir hayatnya. 

10. Kematian Abdullah Qasemi

Abdullah pun meninggal karena sakit kanker di rumah sakit ‘Ain Syams Kairo-Mesir pada tanggal 1 September 1996, menuju kematian yang panjang dan lambat. Jadi, mengapa ia murtad jika disebut Ibnu Taimiyah era baru? Tak hanya karena filsafat, karena banyak sarjana Muslim yang menyelidiki ilmu ini tapi tidak sampai murtad. 
Itulah sederet fakta Abdullah Qasemi, sang pengarang buku anti atheis yang kontroversi dikutip dari malangtimes.com. Apa tanggapan kamu dengan Abdullah Qasemi?