Cinta dengan Wanita Muslim Kandas, Bule Ini Tetap Mantap Peluk Islam

Damien Zielinski.
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Damien Zielinski, pria asal Toronto, Kanada, memeluk Islam di tengah pandemi COVID-19. Dia mulai mengenal Islam pada April 2020 dan akhirnya mantap mengucap dua kalimat syahadat pada bulan Oktober di tahun yang sama.

Ketertarikannya dengan Islam diawali dengan perkenalannya dengan wanita Muslim. Mereka kemudian menjalin hubungan hingga membuat Damien semakin ingin mengenal agama yang dianut kekasihnya.

Damien kerap dikirimi video tentang kisah-kisah mualaf yang membuatnya takjub. Hingga akhirnya dia ikut rutin ikut kajian Jumatan secara daring, karena masjid ditutup akibat lockdown COVID-19 yang diberlakukan di Toronto.

Sayangnya, hubungan Damien dengan kekasihnya kandas. Dia merasa hancur karena wanita itu memutuskan hubungan mereka begitu saja. Di tengah patah hatinya itu, Damien kembali minum-minuman keras dan menghisap ganja. Hal itu dia lakukan kurang lebih selama 2 minggu. Untungnya, ada sesuatu yang membuat Damien kembali tersadar.

Damien Zielinski.

Photo :
  • Youtube

"Saat saya berjalan di trotoar, saya berpapasan dengan dua perempuan berhijab. Dan bagi saya itu adalah pemandangan yang cukup langka di Toronto. Saya yakin tanpa ragu sedikit pun itu bukanlah kebetulan semata. Sejujurnya, saya bertambah yakin sekarang bahwa kejadian itu adalah salah satu batu pijakan dalam jalan saya yang semakin lama terlihat seperti bukan sesuatu (batu) yang acak," ujarnya di Youtube Ayatuna Ambassador, dikutip VIVA, Rabu 2 Februari 2022. 

" Saya tertatih-tatih dan semakin seperti batu pijakan yang tersusun yang sedang menuntun saya kepada tujuan tertentu. Saya benar-benar merasa bahwa kejadian itu dikirim langsung dari Allah untuk mengingatkan saya," lanjut dia. 

Kendati Damien kembali minum dan menghisap ganja, dia mengaku tetap Jumatan dan mempelajari Islam. Semakin dia belajar, Damien semakin menemukan jawaban spesifik atas krisis spiritual yang dia alami. 

"Agama Islam menjadi jalan yang semakin spesifik dan jelas. Contohnya seperti salat 5 waktu. Di satu sisi, salat benar-benar penting dan itu sangat masuk akal bagi saya. Seorang yang duduk dan meditasi selama 10 menit setiap hari, akan meningkatkan konsentrasi," ungkapnya. 

"Begitu pula orang yang memiliki pikiran dan perhatian yang tulus. Mengerjakan salat 5 kali sehari akan lebih dekat dengan Tuhan. Itu masuk akal bagi saya. Jadi saya belajar salat, bacaannya dan menghafal surat-surat pendek," tambah dia. 

Namun, meski sudah mempelajari itu semua, masih ada keraguan dalam diri Damien jika menjadi mualaf. Hingga akhirnya ada khotbah Jumat tentang salat 5 waktu yang membuatnya semakin mantap memeluk Islam.

Ilustrasi Khotbah Jumat.

Photo :
  • U-Report

"Yang bisa dipetik dari khotbah itu adalah kalau Anda melalaikan salat, Allah tidak akan marah. Karena Allah tidak mendapat apa yang kita janjikan pada-Nya. Malah Anda yang rugi, Anda lah orang yang menderita. Dan jika Anda menghabiskan pekan Anda dengan tetap melaksanakan salat disertai hati yang penuh keikhlasan, Andalah yang dapat keuntungan," terang dia. 

Mendengar hal itu, Damien langsung berlutut sambil menangis. Dia menyadari, tidak ada alasan untuk tidak bersyahadat. Akhirnya, tepat pada Minggu saat dia bekerja, Damien langsung mengutarakan niatnya untuk menjadi Muslim pada atasannya. 

"Hari Jumat yang akan datang mungkin saya akan menjadi Muslim. Jadi saya akan butuh tempat di toko untuk salat. Tidak harus mewah, tapi yang harus pribadi atau semi pribadi dan bukan kamar mandi. Jadi hanya itu sekadar informasi untuk Anda. Tentu saja dia mendukung dan saya kembali ke tempat kerja saya," tuturnya. 

"Saya mengirim email pada penyelenggara perkumpulan Jumat dan mengatakan saya ingin bersyahadat Jumat ini. Itu pada 23 Oktober 2020. Jujur ini adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat," imbuh Damien.