7 Kebiasaan Orang Arab yang Patut di Tiru, Pantas Jadi Orang Kaya
- art-facts.com
VIVA – Ternyata ada beberapa kebiasaan orang Arab yang mungkin cukup aneh di Indonesia. Sebab, kebiasaan sehari-hari mereka dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam dan tidak membuat rugi pihak manapun. Negara yang berada di Timur Tengah ini mempunyai beberapa hal yang sulit ditemui di negara lain. Mulai dari kemapanan sosial, etika kemasyarakatan, menjunjung tinggi norma, sangat religius, dan juga kepedulian terhadap pemerintah yan harus diacungi jempol.
Negara Arab Saudi jua termasuk ke dalam negara yang besar dan kaya raya karena memiliki persediaan minyak bumi dan mempunyai berbagai situs bersejarah yang berkaitan dengan kehidupan Nabi dan Rasul di masa lalu. Selain itu, kebiasaan-kebiasaan tersebut juga semestinya diterapkan di negara kita, terutama bagi umat muslim. Nah, menyadur dari laman protranslate berikut adalah ulasan mengenai kebiasaan orang Arab yang mungkin cukup aneh di Indonesia.
Lantas, Apa Saja Kebiasaan Orang Arab?
1. Azan Berkumandang Aktivitas Pun Diberhentikan
Untuk umat Islam di mana saja berada, sholat diibaratkan sebagai tiang dari sebuah bangunan. Tidak melaksanakan sholat, maka bangunan tersebut akan hancur. Maka dari itu, kebiasaan orang Arab yang pertama adalah tidak main-main tentang anjuran utama dari rukun Islam setelah syahadat tersebut. Hal ini diperlihatkan dengan betapa takutnya mereka kehilangan jamaah. Bahkan, orang Arab juga merasa rugi bila tidak ikut takbir yang diserukan oleh imam. Tak ayal, saat adzan tiba, segala aktivitas pun langsung ditinggalkan.
2. Berpakaian Sopan dan Tertutup
Para wanita Arab begitu menghargai dirinya sendiri dengan cara menutup aurat setidaknya tidak mempertontonkan bagian tubuh yang seharusnya tidak dilihat oleh pria. Bagian tubuh yang dibiarkan terbuka dan sampai menarik hawa nafsu dari pria yang bukan muhrim secara tidak sengaja maka akan menjerat ke dalam perbuatan dosa. Di negara ini, salah satu cara untuk mencegah tindak kejahatan atau pelecehan seksual adalah dengan menutup aurat wanita.
3. Tamu Disambut Seperti Raja
Kebiasaan orang Arab yang begitu unik adalah saat bertamu kepada keluarga keturunan orang Arab, maka mereka akan memanjakan tamunya dengan menyambut sangat ramah. Tutur kata yang santun, dan makanan serta minuman yang sangat banyak akan disajikan. Mereka menyajikan dengan senang hati dan akan merasa tersanjung bila para tamu berkenan untuk memakan atau minum bersama keluarga mereka.
4. Mendoakan Orang Non Muslim
Kebiasaan orang Arab selanjutnya adalah mendoakan orang-orang non muslim supaya selalu diberikan hidup bahagia dan damai. Bahkan, kepada orang jahat sekalipun masyarakat Arab tetap mendoakan mereka mengenai kebaikan dan perubahan perilakunya ke arah yang lebih baik atas izin Allah SWT.
5. Keras dan Tegas
Sebagian besar orang Arab mempunyai nada suara yang keras. Keras tersebut tidak berarti memiliki perilaku yang keras pula, tapi lebih pada ketegasan. Pada saat sebuah keputusan sudah diambil, maka pilihan tersebut harus diperlihatkan. Hal apa saja akan mereka hadapi dengan tegas. Hal ini bukan berarti bahwa orang Arab anti kritik, tapi tegas kepada prinsip. Apalagi sebelum mengambil keputusan, hal ini sudah dipikirkan secara matang, sehingga mereka tidak mudah goyah.
6. Laki-Laki Berani Bertanggung Jawab dalam Bekerja
Mayoritas dari perempuan Arab lebih fokus memakai uang, sementara laki-laki lebih fokus dalam mencari uang. Mungkin banyak yang memandang bahwa perempuan Arab tersebut enak. Tapi, bukan itu poin pentingnya, karena laki-laki di Arab merasa bahwa tanggung jawabnya sangat besar.
Mereka perlu bekerja keras supaya bisa menghidupi anak dan istrinya. Maka dari itu, semangat bekerja pun semakin tinggi. Perempuan juga adalah kehormatan untuk laki-laki Arab. Saat perempuan atau istri terpelihara, maka terhormatlah sang suami. Itulah mengapa laki-laki Arab giat bekerja.
7. Fokus dalam Bisnis
Walaupun seorang laki-laki di Arab menempuh pendidikan yang tinggi untuk pengetahuannya, tapi mereka lebih fokus dalam bisnis. Mereka menempuh pendidikan hanya untuk memajukan bisnis yang sedang dibangun. Maka dari itu, apapun yang mereka lakukan, bisnis tetap menjadi pirotitas.
Mayoritas masyarakat Arab menjalankan bisnisnya sendiri. Seperti menjual aneka pakaian, mukena, salon, rias pengantin, dan berbagai bisnis yang lain. Bisnis menjadi sebuah komitmen yang besar sehingga masyarakat di sana selalu melakukan hal yang terbaik untuk kemajuan bisnisnya.