Memahami Angka Romawi, Mulai dari Sejarah sampai Cara Menulisnya
- Tangkapan Layar: Instagram
VIVA – Angka romawi tentu saja sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, tapi tidak jarang yang belum memahami dengan benar mengenai penulisan angka romawi tersebut. Sesuai namanya, angka romawi dipakai pada saat zaman Romawi kuno. Berbeda dengan sistem penomoran yang biasanya digunakan, penulisan angka romawi kuno adalah dengan menggunakan abjad dan utamanya huruf kapital.
Sistem penomoran ini mencakup simbol yang terdiri atas karakter dasar dan juga karakter kombinasi. Pada dasarnya terdapat tujuh simbol dasar untuk dapat memahami jenis angka yang satu ini. Tujuh simbol angka romawi tersebut adalah I (1), V (5), X (10), L (50), C (100), D (500), dan M (1000). Nah, untuk memahami lebih lanjut mengenai sistem penomoran angka romawi, simak ulasan berikut ini yang disadur dari berbagai sumber.
Lantas, Bagaimana Sistem Penulisan Angka Romawi?
Sejarah Angka Romawi
Sebuah hipotesis mengatakan bahwa jenis angka ini bermula dari hitungan yang tergores kemudian dipakai oleh para penggembala di Italia dan Dalmasia hingga abad ke-19. Walaupun angka romawi ditulis dengan abjad, mulanya angka ini ditulis dengan simbol-simbol yang berdiri sendiri. Lebih lanjut menyadur dari Livescence, angka romawi dipakai pertama kali tahun 900 dan 800 sebelum Masehi. Ketika itu, angka romawi biasanya dipakai dalam perhitungan dan perdagangan.
Ada tujuh huruf latin yang dipakai menjadi lambang angka ini yang memiliki arti tersendiri. Layaknya angka 1 yang dilambangkan dengan huruf I dan memperlihatkan satu unit atau jari. Kemudian angka romawi 5 dillambangkan dengan huruf V yang merupakan bentuk imajiner dari celah antara ibu jari dan jari telunjuk. Angka romawi 10 dilambang dengan X yang melambangkan dua jari menyilang. Lebih lanjut, ketujuh simbol angka romawi tersebut adalah I, V, X, L, C, D, dan M.
Pemakaian Angka Romawi
Angka romawi sering kita temukan dalam bahasa Indonesia, misalnya dalam penulisan sultan Yogyakarta yang memakai urutan dengan angka romawi. Saat ini, Yogyakarta dipimpin oleh sultan kesepuluh atau Sri Sultan Hamengkubuwono X. Selain itu, angka romawi juga kerap dipakai dalam jam, baik jam tangan atau jam dinding. Angka romawi juga dipakai dalam perhelatan akbar seperti yang baru dilaksanakan yaitu Pekan Olahraga Nasional ke-20 atau PON XX.
Penulisan angka romawi juga sangat lazim dipakai di lingkungan pendidikan. Kelas di sekolah umumnya memakai angka romawi, contohnya adalah kelas V guna memperlihatkan Kelas 5 Sekolah Dasar. Dalam kimia juga menggunakan angka romawi guna memperlihatkan kelompok dari tabel periodik. Angka ini juga dipakai dalam tata nama anorganik, untuk bilangan oksidasi dari kation yang bisa mengambil sejumlah muatan positif berbeda.
Cara Membaca Angka Romawi
Seperti yang telah disinggung bahwa urutan angka romawi adalah gabungan dari ketujuh huruf latin. Kombinasi tersebut tentunya tidak sembarangan ditulis, sebab kesalahan penempatan satu huruf saja dapat mengubah makna dari angka ini. Contohnya saat penulisan angka 9 dalam romawi adalah IX sementara angka 11 dalam romawi adalah XI. Kesalahan penulisan angka I dalam romawi tentunya akan membuat makna yang salah.
Sebetulnya menulis angka romawi cukup sederhana, bila satu atau lebih huruf romawi ditambahkan setelah huruf (simbol angka) yang lebih besar, maka ini adalah penjumlahan. Contohnya dalam angka romawi 6 yaitu VI. Huruf V merupakan lambang dari angka 5 dan ditambahkan I setelah huruf V sehingga sama dengan 5 ditambah 1, hasilnya adalah angka 6 atau romawi VI.
Sebaliknya, bila satu atau lebih huruf disimpan di belakang huruf (simbol angka) yang lebih besar, ini artinya adalah pengurangan. Dapat dilihat dalam angka romawi 4 yang disimbolkan dengan huruf IV. Huruf I disimpan di belakang huruf V sehingga 5 dikurangi 1 sama dengan 4 dan kemudian muncul simbol IV sebagai angka romawi 4.
Cara Menulis Angka Romawi
Tulis Angka Desimal
Ketika menulis angka romawi, sebaiknya ditulis dengan bentuk angka desimalnya. Seperti kamu ingin menulis bilangan dua ribu empat ratus dua puluh delapan, maka ditulis dengan format angkanya terlebih dahulu menjadi 2.428.
Jabarkan Anga Desimal Tersebut
Menyebutkan angka desimal adalah dengan memecahkan angka tersebut. Dengan contoh bilangan yang tadi, jika dijabarkan maka bentuknya akan menjadi 2.000 + 400 + 20 + 8.
Tulis Penjabarannya ke dalam Angka Romawi
Setelah menjabarkan angka tersebut, kini kamu dapat menuliskan angka romawi. Inilah mengapa pentingnya dalam menghafalkan karakter dasar angka romawi terlebih dahulu. Sebab, untuk memudahkannya kalian harus menulis bilangan tersebut.
Sistem penulisan angka romawi terdiri atas dua jenis. Pertama adalah tidak diperbolehkan mengulang angka lebih dari tiga kali, kecuali III. Angka romawi yang dapat diulangi hanya I, X, C, dan M. Sementara untuk V, L, dan D tidak bisa. Misalnya, untuk penulisan angka 15 dalam angka romawi tidak bisa dengan memakai VVV. Format penulisan yang benar untuk angka 15 adalah XV.
Bila kembali pada contoh angka 2.428 di atas, maka kamu dapat mengubah menjadi angka romawi dengan MM + CD + XX + VIII. Sehingga bentuk bilangan romawi angka 2.428 adalah MMCDXXVIII.
Urutan Angka Romawi dari 1 Sampai 100
1 = I
2 = II
3 = III
4 = IV
5 = V
6 = VI
7 = VII
8 = VIII
9 = IX
10 = X
11 = XI
12 = XII
13 = XIII
14 = XIV
15 = XV
16 = XVI
17 = XVII
18 = XVIII
19 = XIX
20 = XX
21 = XXI
22 = XXII
23 = XXIII
24 = XXIV
25 = XXV
26 = XXVI
27 = XXVII
28 = XXVIII
29 = XXIX
30 = XXX
31 = XXXI
32 = XXXII
33 = XXXIII
34 = XXXIV
35 = XXXV
36 = XXXVI
37 = XXXVII
38 = XXXVIII
39 = XXXIX
40 = XL
41 = XLI
42 = XLII
43 = XLIII
44 = XLIV
45 = XLV
46 = XLVI
47 = XLVII
48 = XLVIII
49 = XLIX
50 = L
51 = LI
52 = LII
53 = LIII
54 = LIV
55 = LV
56 = LVI
57 = LVII
58 = LVIII
59 = LIX
60 = LX
61 = LXI
62 = LXII
63 = LXIII
64 = LXIV
65 = LXV
66 = LXVI
67 = LXVII
68 = LXVIII
69 = LXIX
70 = LXX
71 = LXXI
72 = LXXII
73 = LXXIII
74 = LXXIV
75 = LXXV
76 = LXXVI
77 = LXXVII
78 = LXXVIII
79 = LXXIX
80 = LXXX
81 = LXXXI
82 = LXXXII
83 = LXXXIII
84 = LXXXIV
85 = LXXXV
86 = LXXXVI
87 = LXXXVII
88 = LXXXVIII
89 = LXXXIX
90 = XC
91 = XCI
92 = XCII
93 = XCIII
94 = XCIV
95 = XCV
96 = XCVI
97 = XCVII
98 = XCVIII
99 = XCIX
100 = C