Dear Anak Muda, IdeaFest 2021 Siap Tampilkan 140 Tokoh Inspiratif

Ilustrasi anak muda.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – IdeaFest kembali hadir di tahun kesepuluhnya sebagai festival kreatif terbesar di Indonesia. Mengusung tema “The Future of X” untuk menyambut optimisme masa depan, IdeaFest 2021 akan diselenggarakan secara hybrid secara offline melalui M Bloc Space dan secara online melalui virtual arena terbaru, sebuah metaverse bernama Jagat.Live. 

Tahun ini IdeaFest menghadirkan berbagai program utama meliputi Conference, IdeaTalks, Idea Community Forum, IdeaFest Music Camp, Xperiential Expo, dan Xchievement Night yang sudah berlangsung mulai tanggal 18 - 28 November 2021.

Tokoh inspiratif ternama dari lintas industri seperti Tablo, Stefan Sagmeister, Kevin Kwan, Raffi Ahmad, Dee Lestari, Kunto Aji, Voice Of Baceprot, Lomba Sihir, Dian Sastrowardoyo, Gita Wirjawan, Arawinda Kirana, Wregas Bhanuteja, dan masih banyak lagi akan turut serta memeriahkan panggung IdeaFest 2021.

Desy Bachir selaku Co-CEO of Samara Live, mengatakan tahun ini IdeaFest ingin menjadi lebih dari sebuah festival kreatif dengan menciptakan ekosistem yang inklusif dan semakin mendekatkan audiens dengan deretan figur inspiratif dari dalam dan luar negeri.

"Dengan hadirnya 140+ figur inspiratif, kami ingin menunjukkan bahwa banyak sekali cara untuk melakukan sesuatu agar dapat berkontribusi membuat perubahan di sekitar kita, terutama industri kreatif," tutur Desy dalam acara virtual, Jumat 19 November 2021.

Desy menyebut bahwa pergerakan industri kreatif yang transformatif dan perkembangan teknologi yang sangat cepat memicu munculnya isu-isu menarik dari banyak sektor industri.

IdeaFest menyadari hal itu dan mencoba meresponnya dengan kembali mengangkat berbagai pilar konten dari beragam sektor industri kreatif yang patut untuk dibahas lebih dalam bersama para ahli di bidangnya.

"Kami berharap IdeaFest 2021 dapat membantu masyarakat, komunitas, dan insan kreatif Indonesia dalam menanggapi industri kreatif yang berubah dengan cepat, menghadirkan solusi melalui inovasi baru, mendorong semangat perubahan, dan menciptakan kolaborasi sehingga industri ekonomi kreatif Indonesia dapat terus bangkit," imbuh Desy.

Di sisi lain, Audrey Maximillian Herli selaku Co-Founder of Riliv, mengatakan bahwa IdeaFest selalu memberi isu dan topik yang segar namun terkurasi. Salah satunya mengangkat tentang kesehatan mental. 

"Saat pandemi, kesehatan mental menjadi salah satu isu yang dialami oleh masyarakat, terutama generasi muda. Untuk itu, saya berharap ini menjadi awal yang baik agar isu kesehatan mental diangkat sebagai isu yang penting untuk diperbincangkan," imbuh Audrey.

Sejalan dengan itu, Wregas Bhanuteja selaku Film Director juga menyebut bahwa isu lain yang diangkat di IdeaFest berupa kekerasa ssksual.

Menurutnya, banyak penyintas yang enggan membeberkan penderitaannya karena merasa tak memiliki ruang atau lingkungan yang aman dan mendukung. Tak sedikit bahkan lingkungan yang mencipta stigma negatif sehingga malah menyalahkan korban kekerasa seksual.

"Hal ini harus segera dicegah dan dilawan bahwa kita selalu berpihak pada penyintas dan segala kekerasan seks sekecil apapun harus dicegah. Film jadi media efisien untuk komunikasikan itu. Saya merasa film pertama harus ada kontribusi nyata, akhirnya kekerasan seks jadi hal yang kita suarakan karena kasusnya darurat sekarang," tutur Wreggas.

Ada pun dari perjalanan IdeaFest selama 10 tahun sebagai ruang wawasan lintas industri, tahun ini IdeaFest mengangkat 14 pilar konten utama.

Terdiri dari Architecture, Interior, Urban Publishing; Music; Arts & Design; Film, Content, Media, Publishing; Fashion & Beauty; Tech (Game, Application, Software & Digital Ecosystem; Culinary; Activism (Wellness & Social Innovation); Retail, Brand & Marketing; Entrepreneurship.

Ragam pilar konten ini dihadirkan untuk mendukung perkembangan berbagai subsektor ekonomi kreatif dan mendorong kolaborasi insan kreatif Indonesia guna memajukan perekonomian Indonesia.