Haus! Indonesia Minuman Kekinian Omset Rp250 Miliar Per Tahun
- Tangkapan Layar: YouTube
VIVA – Haus! Indonesia minuman kekinian dengan omset 250 miliar per tahun adalah sebuah peluang bisnis yang diambil oleh Gufron Syarif, sang CEO. Industri kuliner sendiri tengah berkembang pesat di Indonesia khususnya untuk minuman kekinian. Karena ramai pasar kuliner di Indonesia, para pebisnis pun banyak menjual inovasi makanan dan minuman kekinian yang banyak disukai oleh berbagai kalangan. Selain itu, Haus Indonesia membuka gerai pertamanya di kampus Binus dan terus berkembang pesat sampai berhasil mencapai ratusan gerai tahun 2021.
Profesionalitas dan kerja keras yang dilakukan oleh para pendiri Haus ini tidak dapat dipisahkan dari kesuksesan yang bisa diraih oleh brand lokal ini. Jatuh bangun dalam membangun sampai berhasil menciptakan brand minuman Haus patut diapresiasi. Oleh karena itu, mari kita mengenal lebih jauh tentang Haus! Indonesia minuman kekinian dengan omset 250 miliar per tahun seperti penuturan sang CEO dalam kanal YouTube VDVC Seleb.
Kesuksesan Haus! Indonesia, Minuman Kekinian dengan Omset 250 Miliar Per Tahun
Awal Mula Berdirinya Haus! Indonesia
Cerita diawali ketika Gufron Syarif, CEO Haus! Indonesia melanjutkan kuliah di Australia. Sebelum itu, ia pernah tinggal bersama salah satu keluarga konglomerat Indonesia. Ia kemudian membaca sebuah buku yang menceritakan kakek dari keluarga tersebut. Mulai dari situ, Gufron tertarik untuk bergelut di dunia bisnis. Sesudah lulus dari RMIT University, Australia. Gufron kembali ke Indonesia dan membuat sebuah bisnis. Tapi sayang, orang tua Gufron awalnya tidak menyetujui bisnis yang akan dibangun olehnya.
Orang tuanya meminta Gufron untuk bekerja di kantor, mengingat ia adalah seseorang yang telah lulus program S2 di Australia. Akhirnya ia memutuskan untuk bekerja di dunia perbankan dan menjadi dosen selama beberapa tahun. Karena merasa tidak betah bekerja di kantoran, ia kemudian bertekad untuk menjadi pengusaha dengan meminta izin kembali kepada orang tuanya supaya mengizinkan dirinya menjalankan sebuah bisnis. Kali ini, Gufron disetujui tapi harus menjadi seorang dosen.
Karena telah bertekad menjadi seorang pengusaha, ia pun menyetujuinya dan melamar menjadi dosen di salah satu universitas di Bandung. Di sela-sela kesibukannya menjadi seorang pengajar, ia mengawali usahanya dalam bidang plastik, tapi usaha tersebut tidak membuatnya betak. Kemudian dirinya bertolak membuka usaha rendang dengan sang istri. Tapi, tetap dirinya tidak merasa puas dengan omset yang didapatkan. Gufron kemudian mengumpulkan teman-temannya dan membuka usaha donat, dengan nama brand Dino Donuts dan sempat booming.
Tapi, setelah bertemu dengan salah seorang temannya yang mempunyai usaha kuliner Let’s Go Chicken, temannya tersebut sudah mempunyai cabang ratuan dan omset sampai miliaran rupiah per bulan. Dari sinilah ide usaha Haus! Indonesia mulai tercetus. Dia berpikir bahwa semua orang akan menyukai minuman yang bisa dipadukan apa saja. Akhirnya ia mendirikan brand Haus! Indonesia sampai sekarang.
Modal Membuka Gerai Haus! Indonesia
Dalam obrolan bersama Ben Kasyafani di kanal YouTube VDVC Seleb, Gufron menyebutkan bahwa dirinya memakai skema investasi untuk membuka gerai baru. Modal untuk membuka gerai Haus Indonesia pertama adalah 150 juta. Modal tersebut termasuk dalam biaya sewa gerai sehingga biaya cukup standar.
Omset Rp250 Miliar Per Tahun
Sesudah gerai Haus! Indonesia mempunyai berbagai cabang, Gufron mempunyai investor pasir untuk memodali gerai baru. Pada mulanya, mereka membyuka kerja sama dengan sistem waralaba. Tapi sayang, saat ini Haus! Indonesia tidak lagi membuka kerja sama kemitraan tersebut. Kemungkinannya ke depan, gerai Haus akan dimiliki dan dimodali secara langsung oleh management.
Karena mempunyai pengalaman dan profesionalitas yang telah terbukti, Haus! Indonesia berhasil menggaet investor besar yang tahun kemarin sudah memberikan pendanaan sebesar USD2 juta atau sekitar Rp30 miliar. Karena itu, Haus! Indonesia siap untuk melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka lebih banyak gerai di seluruh Indonesia.
Kini Haus! Indonesia sudah mempunyai 153 gerai yang sudah tersebar di daerah Jabodetabek, Bandung, dan beberapa kota lain. Haus! Indonesia juga sudah mempekerjakan ratusan karyawan dan mempunyai omset mencapai Rp29 miliar pada bulan Oktober 2021 kemarin. Bahkan, Gufron juga menyebutkan omset tahun 2021 akan tutup Rp250 miliar dalam satu tahun. Angka ini terbilang cukup gemilang bagi sebuah minuman yang baru berjalan beberapa tahun saja.
Nah, untuk menyaksikan keseruan obrolan dengan CEO Haus! Indonesia, Gufron Syarif, saksikan melalui kanal YouTube VDVC Talk dalam program Di Atas Meja Makan yang dipandu oleh Ben Kasyafani.