Ini Makna Hari Saraswati bagi Umat Hindu di Bali

Dewi Saraswati
Sumber :
  • Tangkapan Layar: YouTube

VIVA – Makna Hari Saraswati adalah hari yang sangat penting bagi umat Hindu. Di Indonesia sendiri, daerah yang memiliki populasi umat Hindu terbanyak ada di Bali. Provinsi Bali telah dikenal sebagai daerah yang memiliki berbagai macam praktik budaya nan dinamis. Beberapa orang yang hanya mengetahui bahwa upacara besar Hindu adalah Nyepi. Padahal banyak juga loh ritual-ritual budaya yang lainnya seperti Hari Saraswati.

Lalu, Apa Makna Hari Saraswati?

Makna Rahajeng Rahina Saraswati

Rahajeng Rahina Saraswati merupakan susunan kata yang penting untuk umat Hindu. Sebab, kata-kata tersebut mengandung rasa syukur atas turunnya ilmu pengetahuan. Kata Saraswati sendiri dalam umat Hindu berasal dari dua suku kata yaitu saras dan wati. Saras memiliki arti ucapan, perkataan, atau sesuatu yang mengalir, sedangkan wati memiliki arti seseorang yang memiliki. Jika digabungkan keduanya memiliki arti seseorang atau pribadi yang berilmu pengetahuan.

Makna Hari Saraswati

Menurut Vilondo, hari Saraswati merupakan hari Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati. Peringatan Hari Saraswati diadakan setiap enam bulan pada hari Saniscara Umanis wuku Watugunung atau minggu terakhir dalam sistem kalender Bali dan dirayakan di seluruh Bali.

Pada hari itu, seluruh umat Hindu merayakannya dengan berdoa di rumah, di pura, di sekolah, atau kantor. Beberapa orang merayakan dengan berdoa dan menyanyikan lagu-lagu suci sepanjang malam di pura atau rumah mereka.

Pada beberapa sekolah, siswa-siswa berlatih menyanyikan lagu-lagu suci, menari tarian tradisional, mendekorasi sekolah dan kegiatan keamaan lainya sehari sebelum HarI Saraswati. Saraswati juga memiliki arti mengalir sebagai sungai ilmu yang akan memberikan kekayaan dan pencerahan untuk mereka yang mau belajar serta menuntut ilmu.

Dewi Saraswati merupakan simbol pengetahuan yang menguasai pikiran dan juga kata-kata. Ia digambarkan sebagai seorang wanita dengan paras cantik dan empat tangan memegang dan memainkan sitar/veena dan ganatri di kedua tangan kann, serta tangan kiri membawa kitab suci. Semua itu merepresentasikan karakteristik pengetahuan.

Dewi Saraswati juga dilukiskan duduk di atas Teratai dengan dua hewan suci disampingnya yaitu seekor angsa dan seekor merak. Bunga teratai merepresentasikan kemampuan ilmu supaya tetap bertahan dalam situasi apapun. Angsa merepresentasikan ilmu untuk menyaring kebiasaan atau perbuatan baik dan buruk. Kemudian burung merak merepresentasikan keindahan dan bersama angsa menjadi kendaraan dalam menyampaikan ilmu dari Tuhan.

n.