Pantang Drop di Masa Pandemi, Trik Jitu Optimalkan Potensi Diri
- Freepik/gpointstudio
VIVA – Kabar perpanjangan PPKM di Indonesia yang baru-baru ini diberitakan pemerintah disambut dengan keluhan dari pebisnis dan pengusaha di seluruh daerah. Pasalnya, peraturan terbaru PPKM yang berlaku semenjak awal Juli 2021 mewajibkan pusat perbelanjaan seperti mal dan usaha kecil-menengah tanpa terkecuali untuk tutup dan membatasi jam operasionalnya.
Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan serta daya beli masyarakat yang signifikan. Bappenas mencatat terjadi penurunan daya beli masyarakat sebesar Rp374,4 triliun akibat COVID-19.
Di balik kekhawatiran pelaku usaha dalam menghadapi tantangan era pandemi ini, tidak sedikit yang memutar otak dan beralih ke pasar luar negeri sebagai strategi mempertahankan bisnisnya.
Tercatat angka ekspor Indonesia periode semester pertama tahun 2021 mencapai angka mencapai US$102,87 miliar, dimana angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 34,78% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. (Sumber: Badan Pusat Statistik 2021)
Salah satu dari banyaknya pebisnis Indonesia yang beralih fokus ke pasar internasional adalah Thalia Melinda, pengusaha yang bergerak di industri busana.
Selain memanfaatkan platform digital dan e-commerce yang semakin digandrungi khususnya selama pandemi, Thalia juga memanfaatkan kemampuan bahasa asingnya dalam berkomunikasi dan menjalankan bisnis dengan pembeli dari luar negeri.
Hal ini diyakini sebagai salah satu alasan penting mengapa bisnisnya dapat bertahan di tengah masa sulit seperti sekarang.
“Bahasa Inggris itu memang sudah semua orang pakai, ya, dari negara manapun pasti bisa Bahasa Inggris. Jadi sayang banget kalau momen seperti sekarang tidak dimanfaatkan, karena saya sendiri sudah membuktikan. Dengan sulitnya keadaan dalam negeri, bisnis justru bisa meluas ke luar,” terang Thalia, yang juga merupakan member dari salah satu lembaga pendidikan bahasa Inggris, Wall Street English Indonesia.
Diakui, kelas Bahasa Inggris yang diikuti Thalia selama ini menjadi bekal tersendiri baginya serta usaha pakaian yang dirintisnya untuk mulai mengepakkan sayap ke kancah internasional. Meskipun dimulai dari rumah secara kecil-kecilan, karya Thalia telah mencapai target pasar di Singapura, Malaysia dan Thailand.
Selanjutnya Thalia berencana untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk terus mempertahankan usahanya agar tetap eksis sambil menekuni kelas Bahasa Inggrisnya tersebut.