Rumah Adat Minangkabau: Bentuk, Fungsi, Keunikan dan Bahannya

Rumah Adat Gadang
Sumber :
  • inparadiseisland.blogspot.com

VIVA – Rumah adat Minangkabau adalah bangunan tradisional yang berasal dari daerah Sumatra Barat. Rumah gadang merupakan nama rumah tradisional dari adat Minangkabau. Dikutip dari repository.unp.ac.id, masyarakat setempat juga menyebut rumah gadang sebagai rumah bagonjong atau rumah baanjuang.

Biasanya rumah gadang dibangun di atas tanah yang agak luas dan memiliki keluarga induk secara turun temurun. Selain itu, rumah gadang juga sering dilengkapi dengan surau keluarga yang kerpa digunakan untuk pemuda berkumpul dan atau tempat untuk menyelenggarakan kegiatan sosial dan keagamaan.

Bentuk Rumah Gadang

Rumah Gadang

Photo :
  • U-Report

Bentuk rumah gadang berupa bangunan balok segi empat yang mengembang ke atas dan mengecil ke bawah. Kemudian garis melintang dari bangunan rumah ini melengkung tanjam di dua tepi sebelahnya yang menyerupai bentuk tanduk kerbau.

Bentuk yang menyerupai tanduk kerbau tersebut sebagai simbol dari kemenangan. Lalu bentuk atap yang melengkung dan runcing ke atas disebut sebagai gonjong. Oleh karena itu, rumah gadang sering juga dinamakan sebagai rumah bagonjong. Umumnya atap rumah gadang dibuat dengan ijuk yang bisa bertahan puluhan tahun.

Fungsi Rumah Gadang

Kawasan Seribu Rumah Gadang Solok

Photo :
  • U-Report

Rumah gadang memang memiliki bentuk yang kokoh dan indah, namun rumah gadang juga kaya akan makna dan merupakan simbol kehidupan masyarakat gadang secara keseluruhan. Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Fungsi Keseharian

Fungsi utama rumah gadang adalah wadah yang bisa menampung kegiatan atau aktivitas rumah sehari-hari dari penghuninya. Biasanya rumah gadang merupakan rumah yang dihuni oleh salah satu keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak perempuan, baik yang telah berkeluarga atau yang belum berkeluarga. Sedangkan untuk anak laki-laki tidak memiliki tempat di dalam rumah gadang.

2. Fungsi Adat

Rumah adat minangkabau ini memiliki fungsi sementara waktu yang biasanya digunakan untuk kegiatan adat untuk waktu-waktu tertentu. Kegiatan adat tersebut bisa kita uraikan berdasarkan siklus kehidupannya yaitu Turun Mandi, Khitan, Perkawinan, Batagak Gala, dan Kematian.

Keunikan Rumah Gadang

Objek wisata Rumah Gadang Sungai Beringin, Payakumbuh.

Photo :
  • Antara/ Ismar Patrizki

1. Memiliki Bentuk Mirip Tanduk Kerbau

Rumah gadang memiliki bentuk yang mirip dengan tanduk kerbau jika dilihat secara keseluruhan. Karena memiliki ujung melengkung pada kedua ujung sisinya. Rumah adat ini termasuk dalam jenis rumah panggung supaya penghuninya bisa terhindar dari hewan liar ketika malam hari. Kolong rumah gadang biasanya berukuran satu sampai dua meter.

2. Peletakan Tiang Rumah

Keunikan rumah gadang selanjutnya adlaah peletakan tiang rumah. Tiang rumah adat Minangkabau ini tidak ditanam secara langsung ke tanah layaknya rumah pada umumnya. Melainkan di tumpu di atas batu dar yang kuat dan lebar. Tujuannya supaya rumah ini dapat menahan guncangan akibat gempa bumi.

3. Ukiran Penuh Makna

Selain ciri khas rumah gadang yang terletak di bagian atasnya, rumah adat Minangkabau ini juga memiliki ciri ukiran dengan bentuk unik dan berwarna warni. Biasanya rumah ini memakai pola ukiran bunga dan hewan yang berwarna merah, biru, kuning, hitam, dan putih yang dominan. Ukiran ini menandakan keselarasan masyarakat Minang dengan alam sekitar.

4. Tidak Memakai Paku

Tahukah kamu, ternyata rumah gadang tidak memakai paku lho. Menariknya, meskipun tidak memakai paku namun bangunan ini bisa kuat dan bertahan lama sampai puluhan tahun. Sebagai ganti dari paku, rumah gadang memakai pancang yang terbuat dari kayu.

5. Jumlah Kamar Sesuai dengan Jumlah Perempuan

Jumlah kamar dalam rumah gadang disesuaikan dengan jumlah perempuan yang tinggal di rumah. Jadi apabila di dalam satu rumah ada tiga orang perempuan, yaitu ibu dan dua orang anak perempuan, maka kamarnya pun akan ada tiga. Satu untuk ibu dan ayah, dan dua kamar untuk anak perempuannya.

Bahan Rumah Gadang

Rumah Gadang Sutan Chedoh atau Istana Regen, Koto Nan Ompek, Payakumbuh

Photo :
  • Antara/ Ismar Patrizki

Rumah gadang adalah rumah milik bersama dari sebuah keluarga besar. Dalam pembangunannya, rumah gadang dibangun secara gotong royong. Kemudian orang bertanggung jawab tukang kayu. Karena tukang kayu bertanggng jawab atas semua bahan yang telah tersedia.

Bahan pertama adalah kayu, hampir mirip dengan rumah adat pada umumnya, rumah gadang juga menggunakan kayu sebagai unsur paling penting terutama pada tonggak tuo. Bahan kedua adalah ijuk yang dipakai untuk membuat atap rumah. Ketiga adalah Jerami yang dipakai untuk membuat atap rumah. Keempat adalah bambu yang digunakan untuk membuat dinding di bagian belakang rumah.

Kelima adalah papan yang telah dibelah tipis sekitar 3-5 sentimeter dan dipakai untuk bagian dinding. Keenam adalah pemilihan tempat. Rumah gadang dimiliki oleh satu keluarga besar sehingga harus memakai tanah keluarga tersebut berada.