Kehilangan Kedua Orangtua Akibat COVID-19, Apa yang Harus Dilakukan?
- Times of India
VIVA – Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di seluruh dunia berisiko membuat anak-anak menjadi yatim piatu. Dari data di India menyebutkan hingga 5 Juni 2021 ada 3.632 anak yang terpaksa menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal akibat COVID-19.
Dari data juga diketahui sebanyak 26.176 anak di India harus kehilangan salah satu orang tuanya karena virus ini. Hal serupa juga bisa terjadi di Indonesia jika kasus ini tidak disikapi secara maksimal.
Namun sayang hingga saat ini belum ada data berapa banyak anak di Indonesia yang menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal akibat COVID-19.
Lantas jika kita menjumpai kasus anak harus kehilangan orangtua akibat COVID-19, apa yang perlu dilakukan kita? Terkait hal tersebut, psikolog anak, Ajeng Raviando, Psi angkat bicara.
"Sekarang agak sulit dilakukan karena kondisinya terbatas. Padahal kalau dulu kalau ada yang meninggal ada orang ke rumah berdoa bareng tahapan-tahapan seperti itu akan membantu anak-anak atau orang yang kehilangan ada support systemnya. Sekarang gimana support system karena kondisinya semuanya tidak bisa melakukan hal tersebut," kata Ajeng dalam acara VIVA Talk ‘Jangan Takut Beri Vaksin untuk Anak’, Rabu 14 Juli 2021.
Ajeng melanjutkan, penting bagi kerabat untuk menyadari kondisi kedukaan yang dialami oleh anak tersebut. Maka dari itu, dia menyarankan agar orang dewasa di sekitar mereka tidak mengutarakan kata 'jangan sedih ya'.
"Kalau boleh saran jangan bilang jangan sedih ya gak boleh. mereka berhak untuk sedih di kondisi ini, kitalah yang perlu memaklumi bagaimana caranya bisa mendampingi mereka yang saat ini mengalami kehilangan," kata Ajeng.
Dia melanjutkan, cara yang bisa dilakukan orang terdekat anak yang kehilangan orang tuanya adalah dengan menanyakan kabar mereka setiap hari. Selain itu juga membantu mereka dan mengecek kondisi mereka melalui video call.
"Karena anak ini ketika tidak ada orang tuanya seperti apa apalagi harus terus berada di rumah seperti ini," kata dia.
Ajeng juga menambahkan bahwa penting melakukan penghiburan pada anak-anak yang kehilangan kedua orang tuanya.
"Saya rasa tentunya kita bisa upayakan yang terbaik menghibur anak kita yang sedang alami kedukaan dengan cara memahami mereka sedang berduka, kita bantu mereka bisa merefleksikan emosi-emosinya dan pada akhirnya kita tetap memberikan motivasi untuk tetap semangat menjalani hidup mereka," ujar Ajeng.