Dicaci Orang Tua, Kisah Haru Bule Mualaf Ini Berakhir Indah
- YouTube Ayatuna Ambassador
VIVA – Sholat lima waktu merupakan kewajiban yang diberikan Allah SWT kepada umat muslim. Bagi kita yang tinggal di indonesia, mungkin sholat dapat dengan mudah dijalani, namun tidak untuk bule asal Inggris ini.
Julie merupakan perempuan asal Inggris yang resmi memeluk Islam pada 20 tahun silam. Meski kini ia tampil percaya diri dengan hijab dan cadarnya, namun perjuangannya untuk dapat diterima sebagai muslim menjadi jalan yang panjang.
Apalagi, orangtua Julie adalah sosok yang rasis dan anti agama. Mereka, kata Julie, tak memeluk agama apa pun alias Atheis. Julie sendiri sempat memeluk agama Kristen lantaran diasuh oleh neneknya yang merupakan umat Kristiani yang taat.
Tiga tahun menyembunyikan jati diri sebagai muslim, akhirnya orangtua Julie mengetahuinya. Caci maki pun didapatkan oleh Julie, bahkan dihapus namanya sebagai ahli waris keluarga.
"Mereka tetap menilai saya bodoh, tapi itu tidak lebih buruk dengan pergi ke gereja. Karena mereka beranggapan (keberadaan) Tuhan itu ide konyol," jelas Julie, dikutip dari channel YouTube Ayatuna Ambassador, Rabu, 2 Juni 2021.
Selepas bertengkar hebat dengan ayahnya, Julie dan keluarga tak lagi akur. Namun, keajaiban terjadi saat sang ayah mengidap Alzheimer sehingga membuatnya lupa terkait imej buruk Islam dan pertengkaran mereka. Sayang, itu tak terjadi pada ibunya.
Selang tujuh tahun kematian ayahnya, sang ibu masih membenci Islam. Bahkan, rentetan cemooh dan komentar pedas kerap diberikan ibundanya saat Julie sedang sholat.
"Ibu saya masih benci dengan Islam. Tiap kali dia lihat saya ke kamar tidur untuk sholat, saya dapat komentar pedas, 'Kenapa kamu bersujud ke tanah? Kamu buang buang waktu. Aapa gunanya? Nikmati saja hidupmu. Kkamu sudah kehilangan banyak hal karena agama konyol ini. Tapi kemudian dia mengidap kanker," jelas Julie.
Saat sang ibu mengidap kanker, mata hatinya mulai terbuka untuk menerima Islam. Sebab, Julie selalu bersikap baik dan ramah pada ibunya meski seringkali dihardik saat sholat. Beruntung, dokter yang menanganinya pun beragama Islam dan membuat pandangannya berbeda.
"Saya ingat persis satu komentarnya, itu seperti emas keluar dari lisannya. ‘Islam yang kamu peluk ini sangat indah,’" tuturnya meniru perkataan sang ibu.
Hingga kondisi sang ibu melemah, Julie kerap sholat di samping ranjangnya. Dalam satu kesempatan, ibunya merintih dan meminta pada Julie agar didoakan dalam sholatnya mengenai penyakitnya tersebut.
"Itu adalah penerimaannya terhadap agama oleh karena sikap orang-orangnya. Dia lihat perbedaannya. Orang muslim lebih peduli dan ramah padanya. Mereka bicara lebih baik padanya," ungkap Julie.