Tetap Gigih di Tengah Pandemi, Pemerintah Beri Apresiasi UMKM
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Pandemi COVID-19 berdampak terhadap sejumlah sektor termasuk sektor UMKM. Dari survei data Kementerian Koperasi dan UMKM diketahui bahwa 22,9 persen penjualan UMKM menurun akibat pandemi.
Dari survei itu juga diketahui bahwa 20 persen UMKM mengalami masalah keterlambatan distribusi, 19,3 persen kesulitan permodalan, 18,87 persen mengalami kesulitan bahan baku dan 18 persen UMKM mengalami produksi yang terlambat.
"Pandemi membuat dampak yang luar biasa di hampir semua sektor. Ruang gerak kita dibatasi selama pandemi," kata Wishnutama dalam channel YouTube Kemenparekraf, Jumat 20 November 2020.
Meski dalam kondisi yang penuh dengan keterbatasan dan tantangan ini, kata Wishnu, para pelaku usaha tetap gigih dalam berkarya dan memberikan kontribusi nyata, dengan melakukan berbagai inovasi dan transformasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.
"Namun, tidak demikian dengan ruang gagasan dan pikiran. Pandemi tidak akan menghalangi kita untuk berkreasi, berinovasi dan terus melanjutkan karya kita. Keterbatasan ini justru menjadi momentum untuk kita semua untuk melahirkan inovasi dan karya baru yang akan membanggakan bangsa Indonesia," kata Wishnu.
Dalam mendukung usaha para UMKM, Kemenparekraf memberikan sebuah apresiasi salah satunya adalah dengan diselenggarakannya acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2020.
Wishnutama menjelaskan, acara Anugerah BBI 2020 ini mengacu pada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang lahir sesuai dengan arahan Presiden untuk melaksanakan program padat karya dalam upaya mitigasi dampak COVID-19 di sektor ekonomi dan UMKM. Gerakan BBI merupakan sinergi aktif dari 14 Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
"Arahan presiden sudah jelas agar masyarakat harus bangga dan cinta produk Indonesia terutama produk lokal yang dihasilkan dari UMKM, itu inti gerakan ini. Saya mendorong pelaku usaha agar tetap berkarya, berinovasi, dan bertransformasi untuk menghasilkan produk, barang dan jasa di masa pandemi," kata Wishnu.
Dia menambahkan, melalui anugerah ini didapat membangkitkan kembali semangat para UMKM.
"Upaya dari para pelaku ekraf yang gigih berkarya dan berkontribusi nyata dan mendorong ekonomi harus mendapat apresiasi oleh karena itu kita buat anugerah ini untuk memberikan apresiasi kepada karya anak bangsa," jelas dia.
Anugerah BBI 2020 diselenggarakan dengan tema “Penguatan Ekosistem Digital dan Produk Kebanggaan Indonesia yang Menginspirasi”. Dalam acara Anugerah BBI 2020 ini para pelaku usaha akan diberikan penghargaan dalam 11 kategori, yaitu fesyen, kriya, kuliner, film, animasi, musik, aplikasi, game, manufaktur, kecantikan dan kebugaran, serta event.
Wishnu menjelaskan, dari 450 ribu UMKM dan UKM lokal yang usahanya dipantau, ada 735 usaha yang lolos tahap pertama. Nantinya akan dipilih 15 peserta terbaik yang dikurasi oleh tim Kurator yang berasal dari 14 kementerian dan lembaga, serta 10 asosiasi dan idEA menghasilkan 15 terbaik dari masing-masing kategori. Kemudian, proses penjurian untuk pemilihan finalis tiga besar per kategori dilakukan oleh Tim Juri dari para media, praktisi, dan akademisi profesional di bidangnya.
Para pemenang akan mendapatkan piala di tiap kategori, hadiah uang tunai, dan bantuan fasilitasi yang ditentukan untuk masing-masing program.