Disebut Merusak Moral, Begini Asal Usul Kata 'Anjay'

Ilustrasi tutup mulut.
Sumber :

VIVA – Kata ‘anjay’ kini menjadi perbincangan hangat dan menjadi trending topik di media sosial. Kata ‘anjay’ tersebut awalnya ramai diperbincangkan lantaran video yang diunggah oleh Lutfi Agizal tentang yang menyatakan bahwa kata ‘anjay’ dapat merusak moral bangsa. 

Menurut kekasih Salshadilla, putri Iis Dahlia, kata ‘anjay' yang sering dilontarkan anak muda punya makna yang kasar. Menanggapi ramainya larangan istilah anjay ini, Komisi Nasional Perlindungan Anak, Minggu 30 Agustus kemarin mengeluarkan sebuah rilis mengenai kata ‘anjay’.

Dalam rilis itu, Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), turut mendukung untuk tidak lagi menggunakan kata atau istilah 'anjay' dalam percakapan sehari-hari.

Baca juga: KPAI Tegaskan Belum Tanggapi Aduan Lutfi Agizal Soal Kasus 'Anjay'

"Dengan demikian, jika istilah 'anjay' Mengandung Unsur Kekerasan dan Merendahkan Martabat Seseorang adalah Salah Satu Bentuk Kekerasan atau Bullying yang dapat Dipidana, baik digunakan dengan cara dan bentuk candaan, namun jika unsur dan definisi kekerasan terpenuhi, sesuai dengan UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. Lebih baik jangan menggunakan kata Anjay. Ayo kita hentikan sekarang juga!!!" demikian bunyi kutipan rilis Komnas PA.

Lantas, sebenarnya dari mana asal usul istilah 'anjay'? Kata ‘anjay’ memang belum masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tetapi, kata ‘anjay’ diyakini termasuk bahasa gaul yang umum digunakan anak-anak muda saat ini, terutama ketika diungkapkan kepada sesama teman akrab.

Dilansir dari berbagai sumber, kata ‘anjay’ sendiri merupakan bentuk lain dari kata (maaf) ‘anjrit’ atau ‘anjing’. Karena dinilai kasar, maka tidak sedikit dari anak gaul yang memplesetkan kata itu menjadi kata ‘anjay’. 

Orang-orang suka menggunakan kata ‘anjay’ sebagai selipan untuk menggambarkan kekaguman seseorang terhadap sesuatu yang dilihatnya.

Baca juga: Komnas Perlindungan Anak Dukung Penggunaan Istilah 'Anjay' Dihentikan