Lapisan Ozon Menipis Parah, Bumi Terancam Radiasi Matahari
- WMO
VIVA – Kabar mengerikan tentang kondisi bumi telah disiarkan Organisasi Meteorologi Dunia atau WMO baru-baru ini.
WMO menyebutkan, lapisan pelindung bumi alias ozon telah mengalami penipisan yang parah dan belum pernah terjadi sebelumnya. Penipisan ozon terjadi di sebagian besar wilayah Arctic selama musim semi ini.
"Penipisan lapisan ozone, perisai yang melindungi kehidupan di Bumi dari tingkat radiasi ultraviolet yang berbahaya, mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," tulis WMO seperti dikutip VIVA.co.id, Selasa 5 Mei 2020.
Menurut WMO fenomena ini disebabkan oleh terus adanya zat perusak ozon di atmosfer dan musim dingin yang sangat dingin di stratosfer. Stratosfer adalah lapisan atmosfer antara sekitar 10 km dan putaran 50 km ketinggian.
Penipisan ozon yang sama kuatnya terakhir terjadi di Kutub Utara adalah selama musim semi 2011, dan penipisan ozon pada tahun 2020 bahkan lebih kuat, menurut stasiun pengamatan ozon Global Atmosphere Watch dari WMO, NASA dan Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus yang diterapkan oleh ECMWF.
Memang lubang ozon ditutup pada bulan April dengan peningkatan suhu stratosfer yang memuncak dengan masuknya udara yang kaya ozon dari atmosfer yang lebih rendah.
Penipisan ozon diprediksi bakal lebih buruk jika perjanjian internasional Protokol Montreal tentang Zat yang Menguras Lapisan Ozon gagal terlaksana dengan baik.
Hal ini menyebabkan penghentian zat seperti klorofluorokarbon (CFC). Tetapi mereka tetap di atmosfer selama beberapa dekade dan konsentrasi mereka masih cukup tinggi untuk menyebabkan kerusakan ozon parah.
Penilaian ilmiah terbaru tentang Penipisan Ozon dari WMO dan Program Lingkungan PBB menunjukkan bahwa lapisan ozon di beberapa bagian stratosfer telah pulih pada tingkat 1-3 persen per dekade sejak tahun 2000.
Pada tingkat yang diproyeksikan, Kutub Utara dan Kutub Utara pertengahan ozon garis lintang diperkirakan akan pulih sepenuhnya sebelum pertengahan abad (~ 2035) diikuti oleh garis lintang pertengahan Belahan Bumi Selatan sekitar pertengahan abad, dan wilayah Antartika pada tahun 2060.