Pakai Teknologi, Wanita Ini Bisa Bertemu dengan Mendiang Putrinya
- Youtube
VIVA – Kehilangan seorang anak merupakan hal yang paling menyakitkan bagi orang tua. Terutama ketika yang meninggal dalam usia yang masih kecil.
Kehilangan anak membuat tidak sedikit ibu sulit menjalani hari-harinya. Hal ini dialami oleh Jang Ji-sung yang kehilangan putrinya berusia tujuh tahun karena penyakit yang tak bisa disembuhkan.
Tetapi dalam sebuah film dokumenter berjudul 'I Met You', Ji-sung diberi kesempatan untuk "bersatu kembali" dengan mendiang putrinya. Dirinya bisa bertemu mendiang putrinya melalui sebuah teknologi, seperti yang dilaporkan oleh LAD Bible.
Ji-sung bisa bertemu kembali dengan sang putri melalui Virtual Reality (VR). Dilansir dari laman World of Buzz, Dikembangkan selama lebih dari delapan bulan oleh tim produksi khusus, lingkungan virtual diciptakan dimana Ji-sung dapat dibawa bersama dengan mendiang putrinya (dengan karakter yang dimodelkan).
Ditayangkan di Munhwa Broadcasting Corporation, sebuah klip momen penting ketika Ji-sung mengikat sarung tangan dan kacamata VR untuk berinteraksi dengan dunia maya, membuat semuanya berubah.
Dalam kutipan video berdurasi 44 detik yang diunggah ke YouTube, Ji-song terlihat mengenakan kacamata VR dan sarung tangan yang akan membantunya berinteraksi dengan lingkungan virtual, saat ia berkeliaran di sekitar ruang layar hijau.
Dia kemudian melihat 'putrinya' muncul dari balik setumpuk kayu, berlari ke Ji-song dengan penuh semangat.
"Ibu kemana? Apakah ibu memikirkan saya?”tanya anak kecil itu.
"Aku selalu memikirkanmu.", jawab Ji-song.
Saat video berlangsung, kita melihat bagaimana Ji-song secara bertahap menjadi lebih emosional ketika dia menyentuh dan berbicara dengan mendiang putrinya.
Di mana sang putri berjalan dengannya di sekitar 'taman' yang dirancang menyerupai taman kehidupan nyata yang pernah dia kunjungi dengan putrinya sebelum dia meninggal.
Dalam video itu, terlihat anggota keluarganya, yang menonton dari dekat, juga tampak menangis.
Menurut Ji-song, dia setuju untuk bergabung dengan program ini karena dia ingin memberikan kenyamanan kepada seseorang yang kehilangan orang paling dicintainya.
"Saya ingin memberikan kenyamanan kepada seseorang yang kehilangan anak seperti saya, atau yang kehilangan saudara atau orang tua," kata dia.