Takut Sebar Virus Corona, Pengantin Gelar Pesta Terpisah Lewat Video
- Pixabay
VIVA – Wabah virus corona masih menjadi isu yang ditakutkan masyarakat dunia. Gara-gara virus ini, pasangan pengantin di Singapura yang baru-baru ini kembali ke Tanah Air nya dari China, terpaksa harus menggelar pesta terpisah dengan para tamu.
Khawatir membawa virus corona dari China, pasangan pengantin di Singapura inipun terpaksa harus menjamu para tamu yang hadir di sebuah hotel melalui video live streaming dari rumahnya. Pasangan pengantin ini merasa perlu mengisolasi diri agar tidak terjadi hal-hal yang dikhawatirkan.
Kedua pasangan itu menurut Shin Min Daily News, sempat berkunjung ke Hunan, China untuk merayakan Tahun Baru Imlek dan kembali ke Singapura pada 30 Januari 2020 lalu. Sayangnya saat mereka kembali ke Singapura bersama dengan orang tua mereka, orang tua pengantin wanita ditolak masuk ke Singapura lantaran pembatalan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah Singapura mulai 1 Februari 2020.
Baca Juga: Dokter Thailand Klaim Sembuhkan Pasien Virus Corona dengan Obat HIV
Dilansir dari laman Asia One, pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah mulai 1 Februari ini berisikan bahwa setiap pengunjung yang telah berada di daratan China dalam 14 hari terakhir akan dilarang masuk atau transit melalui Singapura. Selain itu, pemegang paspor China juga menghadapi pembatasan visa.
Saat melihat siaran langsung pengantin ini, para tamu yang hadir di sebuah hotel yang telah dipesan menyatakan keprihatinan mereka begitu mereka mendengar bahwa pasangan tersebut baru saja kembali dari Tiongkok.
"Kami tahu banyak tamu kami khawatir. Kami telah berdiskusi dengan hotel tentang menunda jamuan makan tetapi tidak dapat mencapai kesepakatan. Agar tamu kami merasa tenang, kami membuat keputusan ini," jelas mempelai laki-laki.
Jika umumnya pengantin melakukan tatap muka dengan para tamu dalam pesta pernikahannya, kedua pasangan ini memilih untuk menyapa tamu melalui video live-streaming dari rumah mereka, lengkap dengan pakaian pengantin mereka.
"Terima kasih semua telah menghadiri pernikahan kami. Kami sangat menyesal tidak berada di venue untuk menikmati waktu yang indah bersama semua orang. Tapi kita masih senang di sini. Kami berterima kasih kepada semua orang karena datang," kata mempelai wanita.
Orang tua mempelai pria, yang tinggal bersama dengan pasangan itu, juga tidak hadir karena tugas. Sehingga, acara pernikahan tersebut di Hotel hanya menghadirkan saudara perempuannya untuk melayani tamu pernikahan di lokasi peyelenggaraan acara jamuan makan tersebut.
Untungnya, ketidakhadiran mereka pasangan pengantin juga para orangtuanya tidak terlalu mengganggu dan tidak menghentikan prosesi perayaan itu.
"Kami berinteraksi dengan tamu-tamu kami melalui siaran langsung dan membuka beberapa sampanye untuk merayakan. Pembawa acara juga mengundang kerabat kami di panggung untuk bersulang. Itu adalah kesempatan yang membahagiakan," kata mempelai pria.
Sayangnya, pasangan itu telah memesan 19 meja untuk acara ini tetapi hanya ada 11 meja yang dipenuhi tamu undangan. Pengantin juga menambahkan bahwa beberapa tamu makan dua porsi makanan, sementara yang lain membawa makanan itu ke rumah karena berpikir untuk mengurangi pemborosan.
Bukan hanya pesta jamuan makan saja yang gagal, status bulan madu pasangan ini yang dijadwalkan akan dilakukan bulan depan juga terpaksa harus tertunda. Mereka belum membuat rencana untuk ke depannya.