Erupsi Tangkuban Perahu, Ini Cara Berlindung dari Letusan Gunung Api
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Tidak ada yang dapat memperkirakan kapan bencana alam dapat terjadi, termasuk meletusnya Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat, pada Jumat, 26 Juli 2019 sore hari.
Meski situasi tersebut tidak Anda alami, bukan berarti Anda tidak dapat mempersiapkan apa saja yang harus dilakukan ketika bencana tersebut datang.
Seperti dikutip dari situs National Geographic, Sabtu 27 Juli 2019 berikut ini beberapa persiapan yang harus kita ketahui ketika menghadapi bencana gunung berapi meletus.
Tips Keamanan
- Sebisa mungkin, jauhi lokasi gunung berapi aktif.
- Jika Anda tinggal di dekat gunung berapi aktif, simpan kacamata dan masker di kotak darurat, bersama dengan senter dan radio yang dioperasikan dengan baterai.
- Ketahui rute evakuasi dan simpan bensin di mobil Anda.
Jika Gunung Berapi Meletus di Area Anda
- Ikuti evakuasi seperti yang direkomendasikan oleh pihak berwenang untuk menghindari lava, aliran lumpur, dan batu terbang dan puing-puing.
- Hindari daerah sungai dan daerah dataran rendah.
- Sebelum Anda meninggalkan rumah, kenakan baju lengan panjang dan celana panjang serta gunakan kacamata, bukan lensa kontak. Pakai masker darurat atau pegang kain lembap di wajah Anda.
- Jika Anda tidak melakukan evakuasi, tutuplah jendela dan pintu serta blok cerobong asap dan ventilasi lainnya, untuk mencegah abu masuk ke dalam rumah.
- Ketahuilah bahwa abu dapat menambah berat pada atap Anda dan perlu disapu. Pakailah perlindungan saat membersihkannya.
- Abu dapat merusak mesin dan bagian logam, jadi hindari mengemudi. Jika Anda harus mengemudi, gunakan kecepatan di bawah 56 mil (56 kilometer) per jam.
Untuk diketahui, Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat, meletus, Jumat, 26 Juli 2019 pukul 15:48 WIB. Tinggi kolom abu yang teramati ± 200 m di atas puncak (± 2.284 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi ± 5 menit 30 detik.
Saat ini, Gunung Tangkuban Perahu berada pada status level I (normal) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar gunung tersebut, termasuk pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas. [mus]