Puluhan Tungau Hidup di Wajah Kita, Bahkan Kawin saat Anda Tidur
- Pixabay/ MSR_Photography
VIVA – Tahukah Anda kalau ada puluhan arakhnida kecil berkaki delapan yang hidup di dalam pori-pori wajah Anda? Tungau-tungau ini memakan sebum yang dikeluarkan oleh kulit dan kawin di wajah Anda saat Anda sedang tidur.
Tapi, jangan panik dahulu, semua orang memilikinya dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membasmi mereka. Tungau wajah atau memiliki istilah demodex folliculorum ini adalah arakhnida superkecil serupa kutu yang bisa bertahan hidup di kulit manusia, khususnya wajah.
Ukurannya sekitar 0,3 milimeter dan menghabiskan hampir seluruh hidupnya di bawah folikel rambut di sekitar rambut-rambut yang sangat halus di wajah kita. Mereka mengonsumsi sebum, senyawa berminyak yang terus menerus diproduksi kulit kita untuk melindungi dari kekeringan. Jadi, tungau wajah paling banyak bisa ditemukan di bagian paling berminyak di wajah, yaitu sekitar mata, hidung, dan mulut.
Kita semua punya tungau wajah, seberapa keras pun kita membersihkan wajah, tidak mungkin untuk benar-benar menghilangkannya. Tapi jangan khawatir, meskipun wajah kita tidak bisa bebas tungau, para ilmuwan menemukan bahwa sistem imun kita biasanya selalu menjaga jumlahnya tetap terkendali.
Meski, hal itu tidak selalu terjadi. Beberapa orang bisa memiliki tungau berlebih yang mengakibatkan sebuah kondisi yang disebut dengan demodicosis.
"Ada penampilan sangat khas dari orang yang mengalami demodicosis. Kami menyebutnya demodex frost," ujar Kanade Shinkai, seorang ahli dermatologi di University of California, San Francisco kepada NPR, seperti dikutip laman Oddity Central.
Kanade menjelaskan, demodex frost nampak seperti lapisan putih berkilau pada kulit. Dan jika Anda perhatikan dengan sangat dekat, Anda bisa melihatnya keluar dari setiap pori-pori. Jika Anda mengikis pori-pori itu, Anda bisa melihatnya berbuih dengan tungau-tungau wajah demodex kecil.
Meskipun kita semua 'terkontaminasi' dengan tungau wajah, kita sebenarnya tidak terlahir dengan tungau itu. Riset menunjukkan bahwa bayi baru lahir memiliki wajah yang bebas tungau wajah. Tapi, pada akhirnya wajah menjadi tempat tumbuh tungau juga, kemungkinan besar karena kontak dengan ibu.
Menariknya, konsentrasi tungau meningkat seiring bertambah tua usia kita. Menurut Wikipedia, anak-anak di bawah usia 10 tahun memiliki sangat sedikit tungau wajah, sementara wajah orang yang sudah tua dipenuhi dengan tungau.
Belum diketahui kenapa hal itu terjadi, kemungkinan karena koloni berkembang dalam periode waktu yang lama. Atau, mungkin karena kulit kita mengeluarkan jumlah sebum, makanan tungau yang sangat banyak seiring kita menua.
Tungau wajah secara umum dianggap tidak berbahaya, tapi kebiasaan kawin mereka bisa dianggap mengerikan. Meski makhluk menyerupai kutu ini menghabiskan hidupnya di dalam folikel rambut, namun saat kita tertidur, mereka keluar dan kawin tepat di wajah kita. Mereka kemudian bisa masuk kembali ke folikel kulit dan mengerami telur mereka.
"Mereka tidak berbahaya dan sebagian besar dari kita nampaknya bisa hidup bersama dengan baik. Tungau wajah adalah spesies binatang yang punya hubungan paling dekat dengan manusia, meski sebagian besar dari kita tidak tahu atau pernah melihat salah satunya seumur hidup," tutur Michelle Trautwein, seorang entomologist di California Academy of Sciences di San Francisco.
Trautwein menambahkan bahwa tungau wajah kemungkinan sama tuanya dengan spesies kita, setua homo sapiens. Karena hal ini para ilmuwan seperti dirinya bisa mengetahui banyak mengenai keturunan geografis seseorang, bagian dunia mana nenek moyang Anda berasal, hanya dengan melihat tungau di wajah mereka.