Hanya Jualan Nasi, Penghasilannya Rp1,3 Miliar per Bulan
- NDTV Food
VIVA – Nasi lemak menjadi salah satu kuliner khas asal negeri jiran, Malaysia. Nasi lemak hampir mirip dengan nasi uduk asal Indonesia karena berisi nasi putih dengan campuran santan, telur rebus, sambal, ikan teri dan kacang, ayam goreng, dan mentimun.
Namun siapa sangka, dengan menjual nasi lemak dapat membuat seseorang kaya? Seorang ibu rumah tangga bernama Saleha Abdullah bisa menghasilkan 400 ribu ringgit atau sekitar Rp1,3 miliar per bulan hanya dengan menjual nasi lemak.
Ia diketahui memulai bisnis nasi lemak sejak 10 tahun silam. Dikutip dari Worldofbuzz, Minggu, 5 Mei 2019, Saleha mengatakan bahwa ide membuka warung nasi lemak dipicu oleh sang suami kala itu.
“Idenya datang dari suami saya. Saat itu saya sedang bekerja dengan almarhumah ibu saya di sebuah warung kecil," katanya, teringat. Sejak saat itu suaminya ingin Saleha memperluas bisnis dengan menjual nasi lemak di Kampung Pandan.
"Saya mulai dengan hanya satu kilogram beras. Itu terjual habis dan saya harus menambahkan lebih banyak pasokan beras untuk ke depannya," jelas dia. Singkat cerita, mulailah Saleha serius berbisnis.
Pada 2009, bermodalkan uang 3 ribu ringgit atau setara Rp10 juta, Saleha memberanikan diri buka kios nasi lemak. “Saya mulai konsisten dan hemat dengan uang yang saya habiskan. Akhirnya saya membuka sebuah kios di pinggir jalan dengan 20 karyawan," tutur Saleha.
Ketika bisnisnya berkembang, pelan tapi pasti, Saleha mulai membeli truk untuk membantu logistik dan mencari bantuan Food Panda untuk meningkatkan bisnisnya.
Karena, menurut dia, usahanya yang bernama 'Nasi Lemak Saleha' ternyata menarik banyak perhatian media lokal dan internasional. Ketika ditanya tentang apa rahasianya, Saleha hanya berbicara soal metode memasaknya saja.
"Tidak ada yang unik dari nasi lemak saya. Hanya saja metode memasaknya perlu benar. Anda harus tulus dengan apa yang Anda kerjakan. Saya tidak pernah mengubah apapun dalam resep saya. Karena saya takut orang akan lari jika saya mengubahnya," kata Saleha.
Ia juga menjelaskan tidaklah mudah menjalankan bisnis kuliner seperti dirinya. Saleha mengaku pernah mengalami cobaan dalam menjalankan bisnisnya ini. Ia ingat bagaimana pemilik bisnis lain yang iri dengan kesuksesannya melaporkan kiosnya ke pihak berwenang.
"Saya sedih melihat pemilik bisnis lain yang iri dengan kios saya menggunakan MPAJ (Majlis Perbandaran Ampang Jaya) untuk menyita meja dan kursi saya. Mereka yang iri ingin sekali mematikan bisnis kami," tegas Saleha.
Kendati demikian, hal tersebut tidak membuat Saleha patah arang. Lewat kerja kerasnya, ia kemudian bisa membeli rumah di Sri Rampai, Wangsa Maju seharga 3,8 juta ringgit atau setara Rp13,2 miliar.