Punya Teman Baru Bantu Perempuan Kelola Beragam Tekanan Sosial
- pixabay/Hwellrich
VIVA – Perempuan muda Indonesia ternyata mengalami beragam tekanan sosial yang mampu memengaruhi kehidupan mereka. Hal ini diungkapkan oleh sebuah survei yang belum lama ini dilakukan oleh aplikasi yang memberikan pengalaman menyenangkan untuk terhubung dengan kenalan baru, Tantan.
Survei yang dilakukan bekerja sama dengan institusi penelitian independen itu menyurvei lebih dari 1.000 perempuan berusia 18 hingga 35 tahun di 32 provinsi di Indonesia, secara online. Hasilnya, ditemukan adanya dampak tekanan sosial terhadap proses eksplorasi dan penemuan jati diri pada perempuan muda di Indonesia.
Dari rilis yang diterima VIVA, Sabtu 23 Maret 2019, keluarga menempati peringkat teratas sebagai sumber tekanan sosial terbesar, diikuti oleh rekan (di sekolah/universitas/kantor) dan teman, ketika responden diminta menyebutkan sumber tekanan sosial dari terbesar hingga terkecil.
Dari beragam sumber tekanan sosial tadi, suatu kesamaan yang dirasakan oleh responden adalah ekspektasi yang dibebankan kepada mereka. Responden menyatakan bahwa ideal yang diharapkan oleh suatu kelompok menjadi beban terbesar. Ekspektasi lainnya yang menjadi tekanan terbesar kedua yaitu dorongan untuk memiliki kesamaan norma serta pola pikir dengan anggota lainnya di dalam kelompok.
Beban dari ekspektasi tersebut mendorong lebih dari 63 persen perempuan untuk berusaha menjadi ideal, seperti yang diharapkan kelompok, walaupun tidak sesuai nilai yang mereka junjung. Bahkan lebih lanjut lagi, 55 persen perempuan menyatakan tekanan sosial menghalangi mereka dalam proses eksplorasi untuk menemukan jati diri.
Tiga hal yang paling ditakuti oleh responden ketika tidak menyesuaikan diri dengan ekspektasi dari kelompok adalah berhadapan dengan rasa kegagalan, ketidakmampuan dan penolakan.
“Ekspektasi ideal dari kelompok sosial memberikan tekanan lebih kepada perempuan muda, dan menumbuhkan keraguan dalam mengeksplorasi untuk menemukan jati diri," ujar Jack Wu, Marketing Director Tantan.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sebanyak 82 persen perempuan menyatakan bahwa berkenalan dengan teman baru membantu mereka dalam perjalanan menemukan jati diri. Hal ini sejalan dengan apa yang Tantan berikan.
“Di platform kami, perempuan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengemukakan suara terpendamnya dan mengeksplorasi jati diri dengan cara yang menyenangkan. Terdapat lebih dari 213 juta anggota dari 87 negara yang siap terhubung, dan saling menemukan kecocokan dalam hidup, hingga pada akhirnya menemukan pasangan, seperti yang terjadi oleh beberapa pasangan di Indonesia,” kata Jack.
Platform aplikasi dating, Tantan juga ia sebut mampu membantu anggota dalam perjalanan menemukan jati diri dan mengaktualkannya. Dengan berinteraksi di platform tersebut, anggota bisa saling berkenalan dan terhubung ke berbagai kecocokan, mulai dari hobi, kesukaan, pengalaman yang menyenangkan, hingga pasangan hidup.
Terlepas dari pengalaman menyenangkan di platform, perempuan juga mengharapkan pengalaman yang aman. Survei mengungkap bahwa risiko yang bisa berujung pada tindak kriminal dan juga profil palsu adalah dua ketakutan terbesar dalam menggunakan aplikasi dating. Untuk itu, disediakan fitur khusus yakni sistem keamanan terintegrasi.
“Keamanan bagi seluruh anggota kami, terutama perempuan, adalah prioritas utama dan ini menjadi kelebihan kami. Kami menawarkan sistem keamanan terintegrasi yang mampu menyaring profil palsu, dan memoderasi interaksi di platform guna menjauhkan anggota dari interaksi yang tidak pantas dan berpotensi bahaya,” ucap Jack. (ren)