'Hidupkan' Orang Mati, Pendeta Ini Hadapi Tuduhan Kejahatan
- YouTube
VIVA – Sebuah momen ajaib. tiba-tiba saja dilakukan oleh seorang pendeta di Afrika Selatan. Secara ajaib, ia berhasil menghidupkan kembali seorang yang telah meninggal dunia.
Dalam sebuah video yang viral, Pendeta di Afrika Selatan, Alph Lukau meletakkan tangannya di atas tubuh seorang pria yang terbaring di dalam peti mati yang terbuka. Tak lama, pria itu tiba-tiba dan secara dramatis melompat dan berdiri.
Dalam beberapa jam, tagar #ResurrectionChallenge menjadi tren di Twitter, ketika orang-orang berbagi meniru kejadian itu'. Namun, viralnya video 'kebangkitan' itu menjadi bumerang, karena muncul tiga perusahaan pemakaman yang melaporkan dan menggugatnya, karena merusak reputasi mereka.
Dikutip dari Metro, layanan pemakaman Kingdom Blue, Kings & Queens dan Black Phoenix mengatakan kepada media lokal di Afrika Selatan bahwa mereka dimanipulasi oleh gereja Lukau, Alleluia Ministries International. Kings & Queens menyatakan, mereka didekati oleh 'orang yang diduga anggota keluarga almarhum' yang mengatakan berselisih dengan penyedia layanan pemakaman lain.
Mereka mengatakan ditipu, untuk memberi mobil jenazah oleh perwakilan Lukau yang diduga menempatkan stiker Black Phoenix di mobil pribadi mereka agar terlihat kredibel.
"Kings and Queens Funeral Services membantah adanya dugaan kebangkitan. Kami sedang dalam proses mengambil tindakan hukum atas kerusakan berbahaya ini terhadap citra kami," kata Mereka dalam siaran persnya.
Pada Selasa 26 Februari 2019, gereja Allelulia telah menghindari menghadapi insiden tersebut. Mereka mengatakan kepada media setempat bahwa ‘itu bukan mukjizat kebangkitan '. Gereja telah menolak untuk mengomentari kritik bahwa itu penipuan.
Sementara itu, banyak yang bertanya tentang pria yang dihidupkan tersebut. Media lokal Eyewitness News melaporkan bahwa dia diidentifikasikan sebagai Brighton dari Zimbabwe, seorang buruh di sebuah perusahaan kayu di Pretoria.
Seseorang yang mengaku sebagai majikan Brighton mengatakan bahwa itu bukan kali pertama dia membantu Lukau melakukan 'mukjizat' di depan para jemaatnya. Dia sebelumnya berpura-pura menjadi orang lumpuh di kursi roda dan bisa disembuhkan dengan kembali berdiri.
"Bisakah Anda bayangkan seperti apa kehidupannya? Dia bekerja untuk saya, dia meninggal, dia dibangkitkan dan sekarang dia ditangkap," kata majikan Brighton dengan bercanda.
Kini, Lukau menghadapi tuduhan kejahatan teroganisir, penipuan dan penggambaran yang keliru dengan cara 'menghidupkan' orang mati. Sementara kejadian konyol seperti ini bukan kali pertama terjadi di Afrika.
Beberapa tahun lalu, Lethebo Rabalago yang mengaku menyembuhkan orang-orang dengan menyemprot wajah mereka dengan obat nyamuk, dan Bongani Maseko, yang meminta jemaatnya untuk minum oli motor jika mereka ingin "diselamatkan dan disembuhkan".
Bahkan, Paul Sanyangore, pendeta Zimbabwe mengklaim memiliki nomor telepon Tuhan, dan benar-benar berbicara dengan-Nya di telepon. (asp)