Kisah Pengusaha Yogya yang Sukses Jualan Dekor Kayu Berlafadz Allah

Agus Jati Kumara Pengusaha Kayu Asal Yogyakarta
Sumber :
  • Viva.co.id/Anisa W

VIVA – Kaya akan ragam budaya, Indonesia juga dianugerahi banyak perajin dengan ciri khas unik dari masing-masing daerahnya.

Di Yogyakarta misalnya, kota Istimewa yang terkenal dengan kuliner gudeg ini memiliki banyak perajin berkualitas. Salah satunya Agus Jati Kumara pemilik usaha kerajinan kayu CK Home Decor.

Produk yang dijualnya unik, mungkin bagi Anda penggemar produk home decor, karya Agus tidak asing lagi. Seperti apa? Berikut ini wawancara VIVA dengan Agus di Bantul Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Sebut saja wall lettering decor, desk lettering decor, hingga rak mini serbaguna yang instagramable  merupakan salah satu desain produk home decor buatan Agus.

Pria berusia 30 tahun ini memulai bisnisnya di usia muda. Menurun bakat dan usaha dari kedua orangtuanya yang juga perajin, Agus berbagi kisah suksesnya.

"Saya mulai berani usaha ketika lulus kuliah, kebetulan orangtua saya juga perajin batik kayu," ujarnya kepada VIVA.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa idenya untuk membuat sesuatu yang baru di mulai kala ia menyadari persaingan yang cukup ketat di lingkungannya.

"Dulu di sini (daerah bantul) tempat tinggal saya sejak tahun 1988 mulai muncul perajin batik kayu. Lama kelamaan mulai berkembang. sekarang di daerah sini saja ada 50 perajin yang bisa menampung tenaga kerja sampai 400 orang," ujarnya.

Lama kelamaan ia berpikir akan tergerus persaingan. Akhirnya lewat kemajuan teknologi ia berusaha mencari ide baru.

"Saya cari tahu apa yang lagi tren di masyarakat lewat Instagram. Akhirnya saya temukan seni tulisan dari kayu itu dan sejak itu banyak sekali permintaan."

Tahun 2011 ia mulai terdorong untuk memasarkan produknya secara online.

"Semua produksi sendiri, ada nampan, ada tulisan Allah, Muhammad, dan Bismillah. Tanpa disangka tulisan itu laku di pasaran dan permintaannya meningkat di Hari Raya lebaran."

Kini ia mengaku telah memiliki banyak desain lettering yang ia dapat karena inspirasi sendiri atau permintaan costumer

Pembelinya datang dari seluruh Indonesia, Agus mengaku banyak yang membeli satuan hingga borongan untuk dijual kembali. Dalam satu bulan ia mampu memproduksi ribuan model.

"Sebulan bisa menjual ribuan. kalau produksinya bisa sekitar 500 pieces perbulan," ungkapnya. 

Kini dengan dibantu 5 orang karyawannya dan beberapa asisten ibu-ibu yang ia himpun di desanya Agus mengaku Omsetnya bisa mencapai Rp60-70 juta perbulan.

Ke depannya Agus masih akan tetap mengguanakan media sosial dan sistem online untuk menjual produknya. Ia berharap lebih banyak pengrajin yang bisa memasarkan karyanya melalui online.(je)