Kisah Pasien Kanker: Hidup Saya Tinggal Beberapa Hari, Selamat Tinggal

Rachael Bland bersama putranya, Freddie. - Instagram/BigCLittleMe
Sumber :
  • bbc

Ini kisah perjuangan Rachael Bland, wartawan dan penyiar BBC, melawan kanker.

Setelah menjalani terapi sejak 2016, beberapa hari lalu, ia mendapatkan pemberitahuan bahwa penyakitnya makin ganas.

"Saatnya telah tiba, kawan. (Pemberitahuannya) mendadak. Saya diberi tahu, hidup saya tinggal beberapa hari ... terima kasih banyak atas dukungannya selama ini," kata Rachael di Twitter pada 3 September.

Dua hari kemudian Rachael menghebuskan nafas yang terakhir.

Steve, suami Rachael, mengatakan, "Tanpa kenal lelah ia mencoba mengurangi stigma tentang kanker. Ia membuktikan penderita penyakit ini bisa mengatasi tantangan."

"Meski dalam keadaan lemah secara fisik, ia tetap bersuara (tentang perlunya perjuangan melawan kanker)," kata Steve.

Ia menggambarkan Rachael sebagai perempuan sempurna dan dirinya sangat kehilangan.

"Tiada kata yang bisa menggambarkan bagaimana kami kehilangan dia," kata Steve.

Rachael mendokumentasikan perjuangan melawan kanker melalui blognya, , yang sudah meraih beberapa penghargaan. Ia juga menjadi pembawa acara .

Ia didiagnois mengidap kanker payudara pada November 2016. Sebulan kemudian ia memulai kemoterapi dan menjalani operasi pengangkatan payudara pada Juli 2017.

Pada Mei 2018 Rachael mengikuti satu uji coba klinis, namun penyebaran kanker di tubuhnya jauh lebih cepat, mengalahkan perawatan uji coba yang ia ikuti ini.

Ia banyak mendapat pujian karena berbagi pengalaman bagaimana melawan dan hidup dengan kanker.

Di blog dan podcast -bersama sesama penyiar yang pernah mengidap kanker, Lauren Mahon dan Deborah James- Rachael berbagi tentang bagaimana mengatasi rambut yang rontok dan bagaimana memberi tahu keluarga dan teman dekat soal kanker.

Ia menulis bahwa tujuan utama mengapa ia berbagi pengalaman karena apa yang ia lakukan membawa efek yang menenangkan bagi dirinya.

"Saya senang apa yang saya tulis, dalam beberapa hal, membantu para penderita kanker yang lain," katanya.

Di lain kesempatan, Rachael mengungkap ketakutan terbesarnya, yaitu meninggalkan Freddie, putranya yang masih sangat belia tanpa figur ibu.

"Saya tak takut mati," tulisnya di koran The Daily Telegraph pada bulan Agustus.

"Satu-satunya ketakutan saya adalah, orang-orang yang saya tinggalkan. Freddie ... Steve dan keluarga saya."

Ia menambahkan, "Saya dan Steve tidak membahas bagaimana Freddie sepeninggal saya. Yang kami bicarakan adalah, apa yang bisa bisa dilakukan suami dengan Freddie ketika saya sudah tidak ada lagi."

"Saya yakin Steve akan tabah ... ia ayah yang luar biasa."


Rachael Bland sudah menyiapkan hadiah ulang tahun untuk putra kecilnya, Freddie, hingga Freddie menginjak usia 21. - BBC

Selain berbagi kisah perjuangan melawan kanker, Rachael juga menulis buku memoar yang ia katakan sebagai bentuk rasa sayang kepada Freddie.

Dalam tulisan di The Huffington Post, Rachael mengungkapkan ia telah menyiapkan hadiah ulang tahun untuk Freddie hingga bocah ini menginjak usia 21.

"Hadiahnya barang-barang pribadi, seperti buku catatan sehingga ia tahu seperti apa tulisan tangan saya. Atau parfum. Beberapa bulan lalu ia membantu memilih parfum yang saya beli," kata Rachael.

"Dengan begitu ia akan mengingat bau badan saya," katanya.