Kalau Joni Jago Manjat, Remaja NTT Ini Ahlinya Lompat

Erikson Hapu Hamapinda
Sumber :
  • VIVA/Jujuk Erna

VIVA – Nama Yohanes Ande Kala Marcal atau Joni menjadi tenar setelah videonya memanjat tiang bendera untuk mengambil tali yang lepas saat upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kemerdekaan RI di pantai Mota’ain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), beredar luas di media sosial.

Banyak pihak mengapresiasi aksi heroiknya. Bahkan, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi langsung mengundangnya ke Jakarta. Sementara kemarin, Senin, 20 Agustus 2018, remaja 14 tahun ini bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara.

Tak cuma mereka, pemerintah daerah, Panglima TNI, BUMN hingga pengacara Hotman Paris Hutapea mengapresiasi sikap kepahlawanannya. Dan meski tak setenar Joni, ada pemuda lain dari NTT yang juga memiliki nyali besar.

Jika Joni jago manjat karena terbiasa memanjat pohon kelapa, remaja satu ini ahlinya lompat atau terjun dari tempat tinggi ke kolam alami di salah satu destinasi populer di Sumba Timur. Dia adalah Erikson Hapu Hamapinda Kamanula atau akrab disapa Erik.

Remaja berusia 13 tahun ini sudah gemar terjun dari tempat tinggi ke kolam alami yang kini dikenal sebagai Air Terjun Waimarang sejak tiga tahun lalu. Air terjun tiga tingkat yang menawarkan keindahan eksotik ini terletak di wilayah Melolo, Desa Watu Hadang, Kecamatan Umalulu, Sumba Timur atau sekitar 2 jam dari Kota Waingapu.

Pelajar kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Umalulu, Sumba Timur tersebut menunjukkan nyalinya melompat dari tebing tinggi nan megah ke kolam tingkat dua di bawahnya yang punya kedalaman 4 meter. Tidak cuma sekali tapi beberapa kali anak kedua dari empat bersaudara itu melompat ke dalam air. Aksinya disambut sorakan dan tepuk tangan pengunjung yang salut dengan keberaniannya.

Tak cuma jago lompat, ketika naik ke tebing, Erik pun sangat lihai. Dia merambat dinding tebing yang licin dalam waktu singkat hingga sampai puncak.

"Saya tidak takut karena sudah terbiasa sejak umur 10 tahun," katanya ketika ditemui di lokasi saat acara traveling bersama KFC Indonesia dan Komunitas 1000 Guru, beberapa waktu lalu.

Pelajar peraih peringkat kedua di kelasnya itu mengklaim dirinya bersama dengan kakak dan ayahnya menemukan air terjun tersebut ketika berburu babi hutan. Akhirnya, sang ayah membuka jalan setapak sekitar 1 kilometer menuju air terjun tersebut selama tujuh hari hanya menggunakan cangkul.

Pada akhirnya, destinasi ini dikelola keluarga Erik dan mulai dikenal setelah pamannya mengunggah foto Air Terjun Waimarang ke dalam akunnya di Facebook. Sejak itu, beberapa turis datang dan Erik memandu mereka menuju air terjun berwarna hijau tosca.

Bahkan, dia pernah memandu idolanya, Kaka dan Bimbim Slank serta keluarganya pada Juli 2018 lalu. Selain itu, Erick juga pernah menjadi pemandu aktor tampan Adipati Dolken menuju Air Terjun Waimarang.  

Uang tip yang diterimanya ketika memandu turis bervariasi, mulai Rp50 ribu hingga terbesar mencapai Rp700 ribu. "Dari Slank saya dapat Rp700 ribu," ujarnya. (ase)