5 Pemain Bola yang Terlahir Miskin, Kini Bergelimang Harta
- REUTERS/Tatyana Makeyeva
VIVA – Sepak bola adalah olahraga seluruh kalangan. Mulai dari sudut-sudut kumuh kota, hingga ke panggung Piala Dunia.
Bahkan mungkin tak banyak yang tahu bahwa beberapa bintang sepak bola dunia berasal dari keluarga yang sangat miskin, sebelum akhirnya mereka bergelimang harta.
Berikut ini lima pemain sepak bola dunia yang berasal dari keluarga tidak mampu, seperti dilansir dari The Sportster.
1. Alexis Sanchez
Di pusat industri Chili, Tocopilla, seorang bocah laki-laki bernama Alexis Sanchez bertekad untuk berhasil demi membahagiakan ibunya. Ayahnya meninggalkan Sanchez sejak belia, sehingga ibunya yang banting tulang membesarkannya dengan bekerja sebagai pembersih sekolahnya.
“Ketika dia sedang membersihkan di sekolah, saya bersembunyi karena saya tidak suka melihat dia di sana,” katanya.
Sanchez pun melakukan pekerjaan mencuci mobil untuk mendapatkan penghasilan tambahan demi keluarganya sambil menjadi pemain sepak bola. Dan pada usia 16 tahun, Sanchez membuat debut profesionalnya sebagai pemain sepak bola. Tidak lama setelah itu, dia direkrut Udinese. Jika tidak menjadi pemain sepak bola, dia memperkirakan dirinya akan menjadi seorang pekerja tambang di kota kelahirannya.
2. Angel Di Maria
Seperti kebanyakan pemain sepak bola profesional lainnya, Angel Di Maria adalah anak hiperaktif, sesuatu yang sudah diprediksi ibunya. Sepak bola adalah cara untuk memusatkan energinya yang berlebihan ke hal positif.
Ayahnya yang menyukai River Plate dan pernah bermimpi membintangi klub terkenal itu, namun kariernya hancur karena cedera. Sebagai gantinya, Miguel Di Maria bekerja di tambang batu bara, dan mengajak Di Maria kecil untuk membantunya. Namun pemain sepak bola kelahiran Mendoza, Argentina itu berhasil menunjukkan bakatnya dan bergabung dengan klub lokal Rosario Central. Dia selalu latihan diantar ibunya dengan bersepeda dan sejak itu kehidupannya berubah.
3. Neymar
Di usianya yang baru empat bulan, Neymar hampir tewas dalam kecelakaan bersama orangtuanya dalam perjalanan ke Kota Santos. Ia yang berasal dari keluarga miskin di Brasil harus berbagi tempat tinggal di rumah kakeknya, dengan saudara perempuan dan orangtuanya.
Namun kemampuannya mengolah bola di Santos membuat Neymar yang saat itu berusia 13 tahun dilirik oleh Real Madrid dan menerbangkannya ke Spanyol. Tapi tak lama dia kembali ke Santos, sebelum akhirnya bergabung dengan Barcelona pada tahun 2013.
4. Luis Suarez
Lahir di Salto, Luis Suarez menghabiskan tahun-tahun pertama hidupnya di kota itu, dengan bermain bola tanpa sepatu di jalanan. Karena kemiskinan, dia yang saat itu belum genap tujuh tahun bersama enam saudara kandungnya pindah ke Montevideo, Ibu Kota Uruguay.
Keluarga Suarez tidak bisa membelikannya sepatu untuk bermain sepak bola, dan ayahnya meninggalkannya ketika dia berusia 12 tahun. Dia dan saudaranya tinggal bersama ibunya yang bekerja sebagai pembersih.
Dia pun fokus bermain sepak bola hingga akhirnya kehebatannya diakui. Namun saat remaja dia pernah bermasalah karena tergoda kehidupan malam, mabuk-mabukan dan jarang latihan di klub National hingga akhirnya ia sadar bahwa kemiskinan menjadi cambuk baginya untuk meraih kesuksesan di dunia sepak bola.
5. Cristiano Ronaldo
Saat ini banyak yang mengenal Cristiano Ronaldo dengan kehidupan mewahnya. Ia juga merupakan salah satu pemain sepak bola termahal di dunia. Tapi siapa sangka bahwa masa kecilnya justru lebih dekat dengan kemiskinan.
Besar dan tumbuh di Madeira, pesepak bola yang hijrah ke Juventus dari Real Madrid ini berasal dari keluarga sangat sederhana, tanpa mainan atau hadiah Natal serta berbagi kamar dengan tiga saudara kandungnya. Ibu Ronaldo adalah tukang masak dan ayahnya tukang kebun.
Kakaknya pernah menjadi pecandu narkoba dan ayahnya kecanduan alkohol yang meninggal saat usia Ronaldo 20 tahun. Dia juga pernah diolok-olok oleh teman dan gurunya karena miskin.
Saat usianya 7 tahun, Ronaldo masuk ke tim muda Andorinha. Dia rajin berlatih dan bakatnya makin berkembang dan mengagumkan hingga akhirnya klub terbesar Portugal, Sporting CP tertarik dan meminangnya. Kehidupannya menjadi sangat berubah setelah dia bergabung dengan Manchester United pada 2003 dan klub besar dunia lainnya.