Kisah Tragis Sosialita Jelita Dikurung 25 Tahun karena Cinta

Blanche Monnier
Sumber :
  • Instagram.com/bylingbilder

VIVA – Pada masa lalu, mencintai seseorang menjadi urusan yang sangat serius. Status sosial memberi pengaruh besar terhadap lancar atau tidaknya hubungan tersebut.

Kejadian pilu dan miris menimpa seorang wanita Prancis yang dikurung di sebuah ruangan kecil selama 25 tahun lamanya karena mencintai pria dari latar belakang ekonomi yang berbeda. Wanita itu adalah Blanche Monnier.

Dikutip dari Daily Mail, di Paris pada tahun 1876, Blanche yang saat itu berusia 25 tahun adalah seorang sosialita dengan fisik rupawan. Sayangnya dia jatuh cinta dan ingin menikah dengan seorang pria yang lebih tua dari usaianya dan hanya seorang pengacara sederhana.

Ibunya yang aristokrat tidak menyukai pilihan putrinya. Setelah itu, Blanche hilang bagai ditelan bumi. Tak ada seorang pun di Prancis yang melihatnya lagi di depan publik. Ibu dan kakaknya berkabung untuknya, dan melanjutkan kehidupan mereka. Namun di balik dukanya, mereka menyembunyikan rahasia mengerikan.

Pada 23 Mei 1901, Kantor Jaksa Agung Paris menerima surat misterius. Surat yang tidak ada nama pengirimnya tersebut berbunyi, "Yang terhormat Jaksa Agung, saya mendapat kehormatan untuk memberitahu Anda tentang kejadian yang sangat serius. Saya berbicara tentang seorang perawan tua yang dikurung di rumah Nyonya Monnier, setengah kelaparan, dan hidup dengan kotorannya selama 25 tahun terakhir."

Terkejut dengan surat itu, polisi memutuskan untuk menyelidiki kediaman tersebut, meskipun keluarga Sterling Monnier dikenal memiliki reputasi yang baik. Sejumlah petugas polisi masuk ke dalam rumah, menggeledah rumah dan mereka menemukan ruangan dengan pintu terkunci di lantai atas.

Ketika mereka berhasil membukanya, bau busuk menyengat hidung. Seorang saksi menggambarkan penemuan mengerikan tersebut. Namun yang mengejutkan, wanita tersebut yang meringkuk di atas tempat tidur itu sangat kurus hanya sekitar 25 kilogram (kg) dan kekurangan gizi. Tubuhnya ditutupi makanan dan kotoran, serta melihat dengan menyipitkan mata karena sudah tak melihat cahaya selama seperempat abad.

"Wanita malang itu terbaring telanjang bulat di atas kasur. Di sekelilingnya ada tumpukan kotoran yang mengering, sisa daging, sayuran, ikan, dan roti busuk," ujar saksi.

Selain itu, ada kulit kerang dan serangga berkeliaran di tempat tidurnya. Dengan bau sangat busuk di dalam ruangan sempit, saksi tersebut mengatakan bahwa mereka tidak kuat bertahan terlalu lama. Dan atas fakta tersebut, Nyonya Monnier, yang pernah mendapat penghargaan dari Committee of Good Works atas kontribusinya terhadap kota tempat tinggalnya, langsung ditangkap.

Dia meninggal di penjara 15 hari kemudian, setelah mengakui melakukan penculikan dan mengurung putrinya secara kejam. Itu terjadi lantaranya putrinya yang cantik jelita menolak putus dengan kekasihnya, sehingga membuatnya marah dan mengurungnya di ruangan kecil itu sampai dia menyerah.

Selama 25 tahun, Blanche hanya makan sisa-sisa makanan dari ibunya. Hukumannya terus berlanjut meski kekasihnya telah meninggal dunia pada tahun 1885.

Saudara laki-laki Blanche, Marcel diadili karena membantu ibunya dalam kasus tersebut dan dijatuhi hukuman 15 bulan penjara. Dia bersaksi, sebenarnya adiknya bisa meninggalkan ruangan itu kapanpun, namun dia memilih untuk tetap tinggal di sana. Pengadilan akhirnya membebaskannya. Sementara Blanche Monnier, yang dikenal di Prancis sebagai La Séquestrée de Poitiers, meninggal pada tahun 1913 di sebuah rumah sakit di Bois.