Mahasiswa, Jangan Kuliah Cuma untuk Mengejar Nilai Akademis
- Istimewa
VIVA – Selama ini banyak yang berpikir bahwa menjadi seorang mahasiswa adalah bagaimana belajar dengan tekun untuk mendapatkan nila dan IPK bagus, untuk kemudian berhasil mendapatkan jabatan di dunia karier sesuai dengan keinginan. Padahal menjadi mahasiswa bukan melulu soal akademis.
Bahkan, perlu Anda ketahui bahwa yang disebut mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang tidak hanya sukses memenuhi tanggung jawab akademis, tapi juga peduli dan kritis terhadap permasalahan yang ada di masyarakat, bangsa dan negara, serta menghasilkan karya nyata yang berdampak positif bagi masyarakat.
Bukan mahasiswa yang hanya tekun dan hanya mengejar nilai tinggi untuk cepat selesai kuliah, serta tidak peduli pada permasalahan di sekitarnya.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang Ketua Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Ahmad Fathul Bari di sela-sela acara penghargaan UI Excellent Awards kepada 10 mahasiswa Universitas Indonesia berprestasi, di Sekretariat ILUNI UI, Kampus UI Salemba Jakarta Pusat, Rabu, 17 Mei 2018.
“Perlu adanya redefinisi dari apa yang disebut Mahasiswa Berprestasi. Mahasiswa berprestasi adalah para aktifis kampus yang bersikap kritis terhadap persoalan kampus, masyarakat bangsa dan negara serta menghasilkan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Ahmad Fathur Bari menurut rilis yang diterima VIVA, Jumat, 18 Mei 2018.
“Bukan mahasiswa yang hanya kuliah saja dan alergi terhadap organisasi intra dan ekstra kampus. Kuliah hanya mengejar nilai tinggi dan cepat selesai tapi tidak peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat dan negara,” kata dia menambahkan.
Hal itu pula lah yang menjadi kriteria pihaknya yang bekerja sama dengan BEM UI dalam melakukan pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat universitas. Kriteria yang dipilih sebagai mahasiswa berprestasi dalam pengertian lebih komprehensif yakni mahasiswa yang kritis dan cerdas juga kreatif serta inovatif, yang dibuktikan dengan nilai akademik di atas rata-rata serta karya nyata yang telah dihasilkan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, kami ingin menghadirkan bentuk penghargaan yang lain terhadap para kaum muda, khususnya mahasiswa UI yang bukan hanya memiliki prestasi akademik serta catatan track record sebagai aktivis, tetapi juga memiliki karya yang berdampak terhadap perubahan sosial masyarakat dan bangsa ini", tambah Ketua ILUNI UI yang juga mantan Ketua Umum BEM UI tahun 2006/2007 itu.
Senada dengan Ahmad Fathur Bari, Ketua Umum ILUNI UI Arief Budhy Hardono. Menurut Arief, UI Excellent Award ini adalah salah satu bentuk kegiatan ILUNI UI yang juga berorientasi bakti pada almamater. ILUNI UI menyadari bahwa daya saing para alumni UI setelah lulus bukan saja ditentukan oleh prestasi akademis tapi juga prestasi lain yang berhubungan dengan kepedulian terhadap dinamika dan persoalan yang ada di Kampus maupun masyarakat.
“Ini adalah salah satu bentuk apresiasi kami kepada mahasiswa yang bukan hanya bisa berprestasi secara akademis, tapi juga bisa memberikan kontribusi konkret sebagai bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi,” ujar Arief.
Deretan Prestasi Membanggakan Para Pemenang
Dari sepuluh mahasiswa penerima UI Excellent Award kali ini, salah satu yang menonjol adalah M. Luthfi Shidqi, mahasiswa Fakultas Teknik UI angkatan 2014 yang membuat perusahaan Pet Jersey, dan melakukan terobosan dengan membuat jersey (kaos olahraga) dengan bahan berbasis plastik daur ulang.
Kaus ciptaannya mengedepankan suatu terobosan dan inovasi yang merupakan kombinasi antara kepedulian pada lingkungan melalui pemanfaatan limbah plastik, dan pemenuhan market demand terhadap kaos olahraga yang murah dan berkualitas bagi masyarakat.
Mahasiswa berprestasi lainnya ialah Ainna Fisabilla, mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan UI angkatan 2015, menggagas NGO Emcekaqu. Emcekaqu adalah sebuah karya atas kepedulian terhadap rendahnya kesadaran terhadap sanitasi masyarakat desa.
Melalui kegiatan ini Ainna melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan aktif di Padeglang melalui berbagai kegiatan sederhana yang dapat ditujukan bagi anak-anak dan pelajar, untuk perubahan pola hidup melalui kegiatan MCK yang sehat, serta penguatan ekonomi masyarakat pedesaan.
“Tak kalah menariknya adalah pemanfaatan kelinci sebagai alternatif sumber protein melalui usaha Kebab Kelinci oleh Abdurrahman WS, dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI 2015. Kegiatan literasi di pedesaan dan pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak di Lombok yang dimotori oleh Radhe Ayu, mahasiswa FISIP UI 2016, dan aplikasi Desa Wisata pada telpon genggam yang digagas oleh Rolando, mahasiswa FTUI 2014,” kata Ketua Almamater Centre ILUNI UI yang juga ketua pelaksana dari UI Excellent Award 2018 Gari Primananda, da Gari Primananda.
Lebih lanjut Gari menjelaskan, UI Excellence Awards juga memberikan penghargaan kepada 5 mahasiswa UI yang memiliki karya akhir atau skripsi yang potensial membawa dampak perubahan konkret di masyarakat.