Kisah Razif Halik Uno Cetak Pengusaha Masa Depan

Indra Uno
Sumber :
  • VIVA/Purna Karyanto

VIVA – Berawal dari keprihatinan Razif Halik Uno terhadap ancaman putus sekolah setelah krisis moneter pada tahun 1999, membuat ayahanda Indra Uno dan Sandiaga Uno itu terpacu mendirikan Mien R Uno Foundation. Yayasan itu berdiri pada tahun 2000.

Ketua Dewan Pengurus Mien R Uno Foundation, Indra Uno yang ditemui VIVA di Kantor Mien R Uno Foundation pun menceritakan kisahnya. Kala itu, sekitar tahun 2000, sosok lelaki hebat di balik keluarga Uno yang merupakan orang asli Gorontalo didatangi sejumlah mahasiswa satu provinsi yang berkuliah di Jakarta untuk meminta bantuan beasiswa karena terancam putus sekolah.

"Tahun 2000 itu kan setelah krisis moneter banyak pelajar yang terancam putus sekolah. Banyak mahasiswa dari Gorontalo yang kuliah di sini (Jakarta). Karena ayah saya lebih tua, mereka datang ke ayah saya bilang, 'Pak, kita terancam putus kuliah, bisa enggak kasih kita beasiswa?'," kata dia di Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018.

Indra menjelaskan, sang ayah kemudian tergerak hatinya untuk memberikan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa tersebut dengan menggunakan dana pribadinya. Namun sejak tahun 2008, yayasan yang didirikannya mengubah format pemberian beasiswa menjadi beasiswa untuk kewirausahaan.

Hal ini dilakukan untuk memandirikan bangsa Indonesia melalui kalangan pemuda dan mahasiswa. Mengingat dari tahun ke tahun para penerima beasiswa datang kembali kepada Razif untuk dicarikan pekerjaan.

"Mereka lulus, datang ke ayah saya. 'Ini lamaran saya, ini CV saya, saya mau cari kerja'. Makin lama ayah saya mikir, ada yang salah nih. Bahwa kita kasih beasiswa harusnya memandirikan bukan membuat mereka tergantung kepada ayah saya atau foundation kita," tuturnya.

Akhirnya pada tahun 2008, Mien R Uno Foundation memodifikasi format menjadi beasiswa khusus wirausaha muda dari semester dua hingga tujuh untuk dididik selama satu tahun. Selanjutnya, para penerima beasiswa itu akan dilatih dan diberikan pembelajaran langsung dari para business coaches selama satu tahun dengan harapan saat mereka lulus bisa menjadi pemberi kerja, bukan pencari kerja.

"Beasiswa itu sebagian kecil, bagian besarnya adalah kita kasih mereka tiga hingga empat kali pelatihan (masing-masing pelatihan bisa mencapai lima hari). Ada delapan kali free coaching dari business coaches, ikutkan ke pameran lokal dan nasional. Mereka perluas wawasan dan silahturahmi," ucap dia.

Sementara itu, setiap mahasiswa yang mendapat beasiswa diberikan uang tunjangan sebesar Rp600 ribu per bulannya untuk kebutuhan masing-masing yang banyak digunakan sebagai modal tambahan. Umumnya pada bulan keempat dan keenam, modal yang diberikan sudah berlipat dan tidak signifikan bagi para penerima beasiswa.

"Dan kita tawarkan ke mereka semua atau sebagian bebas beasiswa. Artinya, menggantikan beasiswanya diberikan ke adik angkatannya. Kita ajak mereka untuk mandiri dan untuk apa masih menerima beasiswa. Alhamdulillah di angkatan kesembilan mereka bebas beasiswa walaupun dalam programnya masih ikut," ujar Indra.

Hingga kini, program beasiswa yang diberikan telah banyak melahirkan pengusaha muda mandiri. Pada tahun lalu, dari 800-1.000 peminat, ada 27 mahasiswa yang lolos program beasiswa dari Mien R Uno Foundation dan tahun ini jumlahnya ditargetkan meningkat menjadi 50 mahasiswa.